Medan, Sonora.ID - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan telah banyak berperan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: AP II Pilih Strategi Pemanfaatan Aset Guna Percepat Pemulihan Bisnis di Tengah Pandemi COVID-19
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Dies Natalis Ke-76 FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan alumni Fakultas Kedokteran UGM, Senin (07/03).
Menurut Ghufron, pihaknya telah mengembangkan aplikasi P-Care Vaksinasi untuk Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi Covid-19, yang terintegrasi di Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
P-Care Vaksinasi ini dapat membaca database Peduli Lindungi dan seluruh data yang tercatat di P-Care Vaksinasi langsung dikirim kembali ke database Aplikasi Peduli Lindungi.
“Saat ini kami juga sudah menghadirkan sistem telemedicine yang dapat digunakan oleh masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk mendapatkan informasi apa saja yang harus dilakukan dan obat apa yang dapat dikonsumsi oleh penderita Covid-19,” kata Ghufron.
Ghufron juga menyampaikan bahwa selain P-Care Vaksinasi, ada berbagai macam inovasi yang diberikan oleh BPJS Kesehatan untuk memudahkan layanan bagi peserta JKN-KIS.
Misalnya, dengan menyediakan kanal-kanal layanan administrasi tanpa tatap muka seperti Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Assistant JKN (CHIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga aplikasi Mobile JKN.
Kemudian, BPJS Kesehatan pun telah mengembangkan pelayanan konsultasi dokter secara online melalui telekonsultasi, monitoring status kesehatan peserta JKN-KIS yang memiliki penyakit kronis guna mengontrol kondisi komorbid pada kasus Covid-19.
“Kami juga telah mengembangkan inovasi yang berhubungan dengan fasilitas kesehatan seperti sistem display ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, antrean online, display informasi jadwal operasi di rumah sakit dan pengembangan digitalisasi proses kredensialing serta proses pengajuan dan verifikasi klaim Covid-19,” ucapnya.
Ghufron menambahkan, saat pertama kali Covid-19 diumumkan masuk ke Indonesia merupakan tantangan yang sangat luar biasa untuk pemerintah menghadapi hal ini.
Sesuai data Satgas Covid-19, hingga 5 Maret 2022 tercatat ada sebanyak 5.667.335 kasus positif Covid-19 dan 4.986.391 kasus telah sembuh.
“Di era pandemi ini semua bergerak bekerja tanpa pamrih, saya secara pribadi merasa bangga dengan seluruh pihak yang bergerak untuk memberikan dan menciptakan inovasi-inovasi baru untuk menanggulangi masalah pandemi ini.
Tercatat ada 61 inovasi yang sudah terimplementasi untuk menghadapi Covid-19 di Indonesia. Mari optimis, bersama kita bisa bangkit,” ucap Ghufron.