Sonora.ID - Pada bulan Januari kemarin, Netflix resmi merilis drama asal Korea Selatan yang cukup menyita perhatian yaitu Juvenile Justice.
Sesuai dengan judulnya, drama ini mengisahkan kehidupan hakim peradilan anak dalam menyelesaikan kasus-kasus kriminal, yang baik dilakukan oleh anak maupun menimpa anak.
Hampir semua negara di dunia membedakan pengadilan untuk anak dan orang dewasa akibat berbagai faktor.
Salah satunya adalah anak dianggap belum mampu memahami kesalahan atas perilaku dan dampaknya.
Pengadilan anak juga pernah dirasakan Mick Dowdall karena kenakalannya dalam membobol sekolah dan mendobrak kantor pemerintah. Simak kisah lengkapnya dalam audio siniar Tinggal Nama bertajuk “Huruf V yang Misterius” di Spotify.
Jika suatu tindak pidana dilakukan oleh seseorang yang belum cukup umur menurut undang-undang, perbuatan tersebut dianggap kenakalan dan ditangani oleh pengadilan anak.
Akan tetapi, jika kasus kriminal sama, tetapi usia pelaku sudah mencapai usia dewasa maka dianggap kasus pidana.
Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa keputusan hukum bukan dilihat dari kejahatannya, melainkan usia pelaku. Berikut adalah penentuan batas usia pengadilan anak di dunia.
Baca Juga: Kasus Anak Melonjak selama Pandemi, Kemensos Perkuat Pelayanan dan Pengasuhan