Palembang, Sonora.ID – Joneten Saputra, Ketua Palembang Digital kepada Sonora (15/03/2022) mengatakan bahwa pelanggaran di media digital yang akhir-akhir ini banyak terjadi adalah privacy violation.
Privacy violation adalah menyebarkan suatu konten bahkan data pribadi milik orang lain tanpa izin.
“Lagi hangat berita youtuber mencoba mengancam mencoba memalsukan dokumen dokument tanpa seizing orang lain,” ujarnya.
Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa ada undang-undang yang tidak boleh menyebarkan sesuatu hal baik dokumen ataupun konten-konten pribadi milik orang lain ke media digitial ataupun media social.
“Untuk hoax atau ujaran kebencian sudah mereda sebab netizen sudah tahu resikonya sementara privasi violation banyak yang belum tahu dan bisa menjadi hal yang serius bila dipaksakan,” tukasnya.
Baca Juga: Peretasan Timbul Akibat Kurangnya Awareness Security
Menanggapi binary option yang sedang marak akhir-akhir ini, ia mengatakan bahwa binary option hanya sebuah alat yang dikemas dengan proses seperti skema judi.
Dia menganggap bila yang menjadi persoalan adalah orang yang mempromosikan barang illegal tersebut.
“Pertanyaanya kok bisa tahu dan bisa mau ikut bukan permainannya. Untuk tahu dan mau ada afiliator yang mempromosikannya, mempromosikan barang illegal,” tukasnya.
Media digital ada sisi positif dan negatif. Sisi positifnya orang bisa publikasi dengan skala yang luas lewat sosial media.
Orang bisa membangun bisnis, personal branding dengan medsos. Ada juga sisi negatif untuk mempromosikan produk illegal seperti binomo, yang tergolong privacy violation.
Ia meminta masyarakat harus paham bahwa teknologi ataupun media digital adalah sebuah tools dan yang menggerakannya manusia.
"Masyarakat harus tahu batasan-batasan mana yang boleh dan tidak boleh, mana yang mengedukasi dan meliterasi masyarakat" ujarnya.
Baca Juga: CFD (Computational Fluid Dynamic) Sebagai Digital Arsitektur