Find Us On Social Media :
Ilustrasi: Imbas Harga Minyak Goreng Tinggi, Pedagang Gorengan Di Boyolali Naikkan Harga (ist)

Imbas Harga Minyak Goreng Tinggi, Pedagang Gorengan di Boyolali Naikkan Harga

Indah Suci Melati - Kamis, 17 Maret 2022 | 14:15 WIB

Boyolali, Sonora.ID- Pemerintah akan mengeluarkan peraturan yang mulai berlaku pada Rabu, 16 Maret 2022, menaikkan harga eceran maksimum minyak goreng dalam jumlah besar dengan harga semula Rp 14.000 per liter.

Hal itu diketahui usai rapat evaluasi kebijakan distribusi dan harga minyak goreng di Istana Kepresidenan, Selasa, 15 Februari 2022.

Presiden Jokowi telah menghapus kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan di pasaran.

Efek ketidakpastian global akan meningkatkan harga energi dan pangan, yang menyebabkan kelangkaan ketersediaan CPO  minyak goreng dan banyak lagi.

Harga minyak goreng kemasan ditransmisikan seluruhnya melalui mekanisme pasar.

Harga minyak goreng kemasan bisa lebih tinggi dari harga puncak saat ini sekitar Rp 1,82 juta per liter. Kondisi ini segera diatasi oleh pengecer makanan yang membutuhkan makanan yang digoreng atau proses penggorengannya.

Baca Juga: TPID Riau Gelar High Level Meeting, Bahas Kenaikan Harga Minyak Goreng

Pemasok gorengan sudah mulai  menaikkan harga eceran. Salah satunya, Reikhan.

Penjual ayam goreng ini mengaku  menaikkan harga. Meski demikian, kenaikan harga ayam goreng tepung tidak membuat pembeli tertekan.

"Paling naik Rp 500 -1000 per bijinya. Yang daging dari Rp 5 ribu jadi Rp 5.500 paling," jelasnya.

Selanjutnya yang biasanya seharga Rp2.000 mendapat 3 biji, kemudian Rp1.500 hanya mendapat 2 biji.

Sementara itu, penjual gorengan khususnya mulai menaikkan harga jual tempe goreng.

Tempe goreng yang tadinya 500 rupiah, kini 1.000 rupiah.

"Sekarang mahal. Minyak sulit, tempe juga naik harganya," kata Fajar salah seorang pedagang angkringan di Boyolali.

Harganya naik, tapi tempe yang dijual sedikit lebih besar.

Diakuinya, meski harga jual naik, untungnya tidak ada pelanggan  yang mengeluh atau mengeluhkan kenaikan tersebut.

 “Semua pembeli sudah mengerti betapa sulitnya mendapatkan minyak goreng, dan kenaikan harga kedelai membuat harga tempe naik,” pungkasnya.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Pastikan Distribusi Minyak Goreng Dua Kali Seminggu