Bandung, Sonora.ID - Digitalisasi data dan informasi terus digencarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, penyatuan data semua instansi yang ada di lingkungan Pemprov merupakan hal yang penting guna memperkuat penyediaan data dan informasi sektoral yang berkualitas.
"Sampai saat ini kami masih membicarakan masalah satu data. Di Jabar menginginkan semua akan sama karena itu proses digitalisasi ini menjadi hal yang penting, sekali memasukkan angka untuk tertentu itu akan dipublikasikan," ucap Setiawan saat menghadiri Launching Publikasi Provinsi Jawa Barat Dalam Angka 2022, di Bandung, Kamis (17/3/2022).
Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2022 disusun melalui kolaborasi antar instansi pemerintah dengan semangat mewujudkan 'Satu Data Indonesia'.
Setiawan menekankan pentingnya pemanfaatan data berkualitas dalam proses perencanaan, monitoring dan evaluasi sebuah pembangunan.
"Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus menyatukannya, itulah mengapa Jabar mempunyai program Satu Data Satu Peta dan dari semua itu ada yang sifatnya untuk dipublikasikan," tegas Setiawan.
Setiawan melanjutkan, mendukung program ini, pihaknya mengimbau agar seluruh dinas/ instansi/ lembaga terkait senantiasa memperkuat penyediaan data dan informasi sektoral berkualitas yang akan disajikan pada Provinsi Jawa Barat Dalam Angka di tahun-tahun mendatang.
"Data dalam sebuah digitalisasi itu sangat penting karena semua akan terinformasikan secara real time. Good data is good decision," katanya.
Sementara itu, Kepala BPS Jabar, Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan publikasi ini tidak hanya menampilkan data statistik dasar yang dihasilkan oleh BPS saja, namun juga menyajikan data statistik sektoral yang dihasilkan oleh instansi pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah.
"Program ini menampung data-data dari teman-teman dinas maupun instansi untuk ditampilkan dalam angka. Jadi ini bukan data BPS semua," ungkap Dyah.
"Seperti yang disampaikan Sekda tadi, yaitu good data is good decision. Jadi keputusan yang bagus itu harus berlandaskan data. Tidak bisa kita ambil keputusan "ngawang-ngawang" atau asal. Semuanya harus berdasarkan fakta dan data," ungkapnya lagi.
Selain itu, Dyah juga menyampaikan tentang aplikasi MuDaBerdasi (Monitoring Satu Data Berkualitas dan Terintegrasi) yang dimiliki oleh BPS Jabar.
"Aplikasi Mudaberdasi sebagai bentuk komitmen pelayanan BPS untuk memberikan pelayanan statistik di masa pandemi Covid-19. Sebuah aplikasi berbasis web untuk memudahkan konsumen data dan mengurangi interaksi tatap muka yang menyediakan fitur layanan konsultasi statistik, layanan pembinaan statistik, serta permintaan data," kata Dyah.
Pengguna data, baik pemerintah daerah maupun masyarakat umum, dapat mengakses dan mengunduh publikasi Jawa Barat Dalam Angka melalui laman web BPS di https://jabar.bps.go.id.