Sonora.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) atas berbagai kiprah yang dilakukan di usianya yang ke-66 tahun.
IPDN dinilai telah melahirkan berbagai program positif seperti vaksinasi massal, akademik, hingga lainnya.
Apresiasi tersebut disampaikan Mendagri secara virtual melalui video tapping dalam acara Dies Natalis ke-66 IPDN 1956-2022 yang berlangsung secara hybrid di Jatinangor, Sumedang, Kamis (17/3/2022).
IPDN diminta untuk tidak berpuas diri, meski terus melahirkan capaian positif. Sebab, kata Mendagri, masih ada sejumlah target yang perlu diwujudkan.
Selain itu, dalam kapasitasnya sebagai lembaga akademik dan lembaga think tank bagi pemerintahan, IPDN didorong untuk terus mengoptimalkan perannya dengan baik.
Baca Juga: Kemendagri Raih Peringkat Satu Kinerja Anggaran Terbaik Dua Tahun Berturut-Turut
IPDN perlu mempelajari sumber-sumber keilmuan lainnya, untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi era disrupsi.
"Ilmu selalu berkembang, referensi makin banyak, penelitian makin banyak, hendaknya dimanfaatkan, sehingga apa yang diajarkan atau belajar di IPDN memang sesuai konteks dan situasi di lapangan," ujar Mendagri.
Berkaitan dengan itu, Mendagri meminta IPDN mengundang para ahli di berbagai bidang untuk membagikan keilmuannya di IPDN.
Para ahli itu meliputi pejabat pemerintah baik di pusat maupun daerah, TNI, Polri, dan praktisi andal lainnya.
Dalam konteks ini, IPDN dapat mempelajari capaian keberhasilan serta tantangan yang dilewati.
"Itu merupakan ilmu-ilmu empirik yang riil dan mudah diserap, yang akan dihadapi betul oleh siswa atau praja IPDN," tambahnya.
Di lain sisi, Mendagri mengimbau, agar IPDN dapat memberikan masukan komprehensif mengenai jalannya pemerintahan di dalam negeri.
Tak hanya itu, IPDN bahkan dipacu agar dapat membantu penanganan atas berbagai tantangan yang tengah dihadapi bangsa, seperti pandemi Covid-19 dan sebagainya.
Mendagri berharap, lulusan IPDN dalam kapasitasnya sebagai ASN agar menjadi agen perubahan.
Lulusan IPDN diminta mendorong transformasi budaya kerja, norma, dan tradisi di lingkungan kerjanya menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, lulusan IPDN dituntut agar mempunyai kapasitas yang unggul, inovatif, dan profesional.
"Oleh karena itulah saya minta lakukan instrospeksi, inventarisasi kultur-kultur yang buruk, praktik-praktik yang buruk untuk diperbaiki, dan mana saja praktik-praktik yang baik seperti kebersihan, kedisiplinan yang perlu dipelihara," tandas Mendagri.
Baca Juga: Kemendagri: Pentingnya Kerjasama Bilateral di Perbatasan Indonesia-Malaysia