Yogyakarta, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari ini (20/3/2022) menggelar kegiatan vaksinasi booster pada 1000 kyai di Pondok Pesantren Krapyak Bantul.
Hal ini merupakan bagian dari kegiatan SYIAR (Sinergi Instansi Aksi Ekonomi Syariah) JOGJA dan merupakan wujud dukungan BI dalam rangka mengakselerasi tingkat vaksinasi Covid-19 di DIY untuk percepatan pemulihan ekonomi.
Kegiatan vaksinasi ini merupakan kerja sama BI DIY dengan NU CARE LAZISNU DIY, Korem DIY, PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) DIY, LKNU (Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama) DIY, SatKor Covid-19 PBNU, dan pondok pesantren di DIY.
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat mengakselerasi tingkat vaksinasi di DIY di berbagai kalangan. Percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini dapat menciptakan herd immunity yang mendukung mobilitas masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga perekonomian dapat kembali bangkit.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan sosialisasi pemanfaatan QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk berdonasi. QRIS dihadirkan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi nontunai karena satu QR code milik merchant dapat dipindai menggunakan berbagai aplikasi pembayaran berbasis QR code. Tidak hanya digunakan untuk transaksi belanja, namun juga dalam hal sedekah atau pun berdonasi. Bekerjasama dengan LAZISNU, dalam kesempatan sosialisasi seluruh peserta vaksinasi turut mencoba secara langsung menggunakan QRIS LAZISNU untuk berdonasi.
Pada tahun 2022, Bank Indonesia memiliki Program 15 Juta Pengguna Baru QRIS sehingga total target pengguna QRIS 2022 sebanyak 26,58 juta. Target QRIS diukur dari jumlah pengguna yang baru bertransaksi menggunakan QRIS. Untuk target DIY 2022, tambahan jumlah pengguna QRIS adalah 206 ribu merchant dengan total target jumlah pengguna QRIS tahun 2022 sebanyak 460 ribu.
Momentum vaksinasi 1000 kyai ini diharapkan dapat turut menambah penggunan QRIS. BI DIY senantiasa mendukung percepatan vaksinasi di DIY melalui koordinasi erat bersama Pemerintah setempat dan otoritas terkait, serta melanjutkan akselerasi digitalisasi dan memperkuat sistem pembayaran yang cemumuah (cepat, mudah, murah, aman, dan andal) guna mempercepat pemulihan ekonomi.