Dalam doa bersama itu, hadir semua koordinator pedagang Pasar Turi beserta para anggotanya.
Acara itu dimulai dengan istighosah yang dipimpin oleh Ustadz Aziz Muslim, lalu pengajian oleh KH. Mas Mansur Tholhah, dan ditutup doa bersama oleh Mas Yusuf bin Mas Muhajir Basyaiban.
Prosesi pembukaan Pasar Turi Baru itu juga ditandai dengan pemotongan untaian melati yang didampingi oleh para ulama, pihak PT Gala Bumi Perkasa, dan juga semua koordinator pedagang Pasar Turi Baru.
Bahkan, sebelum pemotongan melati itu, mereka kembali berdoa supaya Pasar Turi Baru itu menjadi berkah bagi semua warga Kota Surabaya.
Pada kesempatan itu, Eri mengatakan bahwa pada hari ini, para pedagang harus masuk semuanya ke gedung Pasar Turi Baru. Pemindahan barang pedagang itu akan dibantu oleh jajaran Pemkot Surabaya, dan selanjutnya Tempat Penampungan Sementara (TPS) akan dibongkar.“Jadi, semua pedagang yang ada di TPS dan namanya masuk ke dalam data Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag), semuanya harus masuk tanpa terkecuali. Saya matur nuwun sanget kepada PT Gala Bumi Perkasa karena sudah mau menampung semuanya,” kata Wali Kota.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam membangun sesuatu harus ada gotong royong dan kekeluargaan, sehingga yang kaya bisa membantu yang lemah. Bahkan, dalam Islam pun ada infaq dan shodaqoh. Ketika seseorang memiliki kelebihan harta, harus memberikan infaq dan shodaqoh, karena sebagian rejeki kaum dhuafa itu dititipkan kepada yang kaya itu.
“Sama juga dengan kondisi di Pasar Turi. Jadi, kalau ada yang tidak mampu ya minta keringanan, alhamdulillah dari PT Gala Bumi Perkasa sudah menyampaikan kalau ada yang meminta keringanan akan dibantu, karena kan tidak mungkin semuanya. Silahkan diajukan, nanti saya sendiri dan jajaran pemkot yang akan mengawalnya,” ujar Eri.
Di samping itu, Wali Kota juga menjelaskan bahwa sesuatu yang baik harus diawali dengan yang baik pula, makanya dalam pembukaan Pasar Turi Baru ini dimulai dengan doa bersama yang dipandu langsung oleh para kiai dan alim ulama. Ketika sesuatu dimulai dengan doa, maka semuanya akan mendapatkan berkah.
“Saya berharap betul kepada saudara-saudara saya para pedagang, ini momentum kita untuk bangkit, waktunya kita untuk bangkit. Insya Allah dengan doanya para kiai dan ulama, Pasar Turi ini bisa bangkit lagi, karena doa beliau adalah kekuatan bagi kita semua. Jadi, harapan saya semua pedagang bisa masuk semuanya, setelah itu bisa berjualan dan mendapatkan penghasilan yang lebih layak,” tegasnya.
Saat itu, Wali Kota juga berpesan kepada jajaran pemkot yang bertugas di lapangan untuk membantu para pedagang memindahkan barang-barangnya dengan santun dan ikhlas. Sebab, perjuangan para pedagang itu sudah puluhan tahun tidak bisa dagang.
“Ini waktunya kita sebagai bagian dari pemerintahan, harus mengedepankan rasa santun dan mengedepankan rasa menghormati. Saya tidak rela kalau masih melihat orang Surabaya ada yang susah,” kata Eri sambil mengusap air matanya yang mulai menetes.
Ia juga mengajak jajaran pemkot untuk mengentas kemiskinan dan kesusahan warga Surabaya dimulai dari pembukaan Pasar Turi Baru ini. Bahkan, ia berkali-kali meminta semua pihak untuk menurunkan egonya masing-masing, menurunkan kepentingan pribadinya masing-masing demi kepentingan umat yang lebih besar.
“Ayo menata Surabaya dengan sifat santun, ayo jaga Surabaya dengan penuh empati, dan kita buktikan bahwa kita membuka Pasar Turi Baru dengan penuh kekeluargaan dan empati,” katanya.
Sementara itu, General Manager Pasar Turi Baru Teddy Supriyadi menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri karena sudah meluangkan waktunya untuk membuka Pasar Turi Baru.
Ia menjelaskan bahwa hari ini adalah momentum relokasi pedagang pasar turi, terutama yang ada di TPS untuk pindah ke dalam gedung Pasar Turi Baru.
“Insya Allah komitmen dari semua elemen pedagang bersama-sama berkomitmen untuk mulai masuk dan menata barang dagangannya di Pasar Turi Baru ini. Hingga saat ini sudah banyak yang melakukan serah terima kunci dan sudah bersiap berjualan di dalam Pasar Turi Baru,” katanya.
Salah satu koordinator pedagang Pasar Turi H. Syukur yang juga menerima tumpeng langsung dari Wali Kota Eri mengaku tak kuasa menahan tangis bahagianya karena sudah puluhan tahun menunggu untuk bisa berjualan lagi di Pasar Turi.
Ia juga memastikan bahwa sudah berkomunikasi dengan para pedagang lainnya untuk segera mengurus perpindahannya ke dalam Pasar Turi Baru karena akan dipermudah oleh pihak PT Gala Bumi Perkasa.