Makassar, Sonora.ID - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) membuat program dalam mengatasi permasalahan akses air minum layak di sejumlah kota.
Salah satunya di Makassar melalui kelompok Celebes Green Project. Rencananya, akan dimanfaatkan teknologi penuaian air hujan komunal serta penyaringan air minum skala rumah tangga sebagai sumber air alternatif di wilayah pesisir, kecamatan Tallo.
“Sebagai permulaan, solusi inovatif ini bisa menyediakan akses air minum layak dan aman bagi 100 kepala keluarga yang memiliki anak dan tidak memiliki akses air minum, mengurangi tingkat kebocoran, dan menurunkan biaya pengeluaran untuk air," kata Indah Arifah Febriany, Coordinator of Celebes Green Project.
Baca Juga: Dinsos Ungkap Penghasilan Anjal di Makassar Capai Rp9 juta per bulan
Hal itu disampaikan saat virtual media breafing, Selasa (22/3/2022). Kegiatan digelar bertepatan dengan Hari Air Sedunia 2022 sebagai aksi nyata menangani permasalahan air di Indonesia.
Chairwoman YABB, Monica Oudang menjelaskan solusi inovatif ini melibatkan para startup, organisasi sipil masyarakat (LSM), masyarakat dan pemerintah.
Pihaknya memilih permasalahan terkait air karena melihat dua isu pada tahun 2021 yang membutuhkan kita untuk bergerak bersama. Pertama, 70% akses air minum di Indonesia masih berasal dari sumber non-perpipaan, yang meliputi air bawah tanah, kran umum, dan sumber lainnya. Kedua, sebesar 98% bencana alam yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi seperti bencana banjir. Ketiga, air adalah penopang hidup kita yang erat kaitannya dengan sampah, perubahan iklim, ketimpangan sosial ekonomi, dan kerentanan terhadap bencana hidrometeorologi.
"Kami pun memilih tiga kota pesisir yang memiliki resiko terdampak dari kedua isu tersebut," sebutnya.
Sebagai contoh, lebih dari 50% rumah tangga di Makassar belum memiliki akses terhadap air bersih melalui perpipaan di tahun 2021. Sementara di Semarang, lebih dari 200 bencana alam merupakan bencana hidrometeorologi. Lebih lanjut, permasalahan sampah sebesar 276.000 ton dengan 28% jumlah sampah yang merupakan plastik telah mencemari Bandar Lampung.
Baca Juga: DPRD Minta Pemerintah Kota Makassar Gelar Pemilihan Ketua RT/RW
“Setelah melakukan persiapan selama tiga bulan, solusi dari para startup dan organisasi lingkungan dibawah program CCL kini siap diimplementasikan. Solusi tersebut dirancang khusus untuk menjawab persoalan setiap kota terutama yang terkait akses air minum, pelestarian air, sampah di perairan, dan ketahanan terhadap bencana hidrometeorologi.”
Guna menjawab persoalan tersebut, YABB, GoTo, mitra pelaksana Social Innovation Acceleration Program (SIAP), dan BAPPENAS telah memilih sembilan changemakers yang terbagi dalam tiga kelompok untuk menjawab persoalan di masing-masing kota tersebut.
“YABB berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak, untuk menciptakan dampak yang mengakar dan berkelanjutan melalui kekuatan kolaborasi, perubahan paradigma, serta teknologi dan inovasi. Kita mungkin sumber masalahnya, namun kita harus bisa menjadi bagian dari solusi juga” tutup Monica.