Bondowoso, Sonora.Id - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terus melakukan upaya pengembangan kopi nusantara, dengan cara memperbaiki sistem operasional budidaya kopi agar sesuai dengan cara berkebun yang memenuhi kaidah Good Agricultural Practices.
Direktur Pemasaran Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Dwi Sutoro, sekaligus Ketua PMO Kopi Nusantara menegaskan komitmennya terhadap budidaya kopi. Hal tersebut disampaikan Dwi Sutoro dalam kunjungan kerja dilakukan bersama dengan Tim PMO Nusantara ke lokasi pilot project di wilayah Gunung Ijen Bondowoso pada Selasa (22/03/22).
Melalui program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, Kementerian BUMN memperkuat sinergi para pelaku usaha kopi demi mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di tanah air, serta mengelaborasi perusahaan BUMN termasuk PTPN dan swasta, serta asosiasi dan lembaga Research and Development (R&D) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas industri nasional, sehingga dihasilkan biji kopi terbaik yang memenuhi standar internasional.
“Kami optimis, melalui sinergi dan kerja keras seluruh elemen dalam PMO Kopi Nusantara, dalam jangka 2-3 tahun mendatang, Indonesia akan menjadi market leader industri kopi dunia”, kata Dwi Sutoro.
Produk Unggul Petani Sejahtera
Lokasi yang dikunjungi oleh Tim PMO Kopi Nusantara dalam kunjungan kerja tersebut berada di wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yaitu lokasi Pilot Project 1a dan 1b. Pilot Project 1a merupakan Kerja Sama Operasional (KSO) antara PTPN XII dan PTPN V, dalam bentuk Revitalisasi Kopi Arabika di Kawasan Ijen. Lahan project ini berada di Kalisat-Jampit dan Blawan, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
Total luas lahan Pilot Project 1a mencapai 3.540 Hektare (Ha), dengan pangsa pasar hasil panen kopi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik (20%) dan ekspor (80%). Target yang ditentukan dari pelaksanaan project plan 1a ini adalah peningkatan supply Java Coffee ke pasar, replanting, dan kerja sama antar anak perusahaan PTPN Holding.
Sedangkan Pilot Project 1b berada di Areal Perhutani KPH Bondowoso di Kecamatan Sumber Wringin dan Gunung Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang berfokus pada intensifikasi dan perluasan lahan kopi dengan pendekatan Sustainable Agriculture/Agroforestry di hulu dan Industrialisasi Specialty di hilir. Total luas lahan dalam project 1b adalah 250,62 Ha yang melibatkan 400 orang petani. Pangsa pasar project ini 10% untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan 90% untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
"Target yang ingin dicapai melalui pilot project 1b antara lain meningkatkan produktivitas kopi, menjaga kelestarian hutan, memperbaiki pendapatan petani kopi, memberi kepastian pembelian, pendataan lahan, konsolidasi sistem pengelolaan, dan menghubungkan petani dengan pembiayaan formal," tegas Sutoro.
Baca Juga: 3 Rahasia Simpan Kopi Agar Tetap Awet dan Nikmat untuk Diseduh
Baca Juga: Suka Minum Kopi Hitam? In 4 Manfaat Kopi Hitam untuk Kesehatan!