Banjarmasin, Sonora.ID - Kelangkaan minyak goreng dan penetapan kebijakan pemerintah terkait kebijakan harga jual yang menyesuaikan harga pasar, memicu gelombang aksi di Kalimantan Selatan.
Seperti yang digelar oleh massa dari Fraksi Rakyat Indonesia Kalimantan Selatan yang menggelar aksi unjuk rasa di ruas Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin atau di depan Gedung DPRD Provinsi.
Puluhan peserta aksi yang merupakan gabungan dari sejumlah perguruan tinggi di provinsi ini menyuarakan sejumlah tuntutan.
Di antaranya mendesak pemerintah segera mengevaluasi kebijakan harga jual minyak goreng, hingga menuntut Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai tidak becus menangani masalah tersebut.
Salah satu orator mengungkapkan, pemerintah dinilai lalai dalam memerhatikan kebutuhan pokok masyarakat, terutama minyak goreng.
Mengingat kelangkaan minyak goreng sudah terjadi sejak akhir tahun lalu, yang diperparah fluktuasi harga yang menimbulkan keluhan dari masyarakat.
"Tanpa adanya minyak goreng, pedagang gorengan tidak bisa berjualan. Kalau minyak goreng mahal, kita goreng ikan pakai apa?" ungkapnya dengan lantang di hadapan para peserta aksi lainnya.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 11.00 WITA itu akhirnya dihadiri oleh Anggota DPRD Kalimantan Selatan, Suripno Sumas dan Muhammad Yani Helmi, yang turut didampingi pimpinan SKPD terkait, yakni Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan, Birhasani dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman.
Penyampaian aspirasi sempat berlangsung alot karena massa mendesak kehadiran Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK, yang sedang melaksanakan tugas lain dan meminta dilaksanakan rapat bersama dengan seluruh lembaga eksekutis dan legislatif di 13 kabupaten/kota di provinsi ini untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Juga: Bisa Jadi Solusi Minyak Goreng Mahal, Celupkan Ampas Kopi Ini Sebelum Menggoreng dan Lihat Hasilnya