Sonora.ID - Dalam kunjungan kerja (kunker)nya ke Purwakarta Jawa Barat, Senin (28/03/2022) Wapres melakukan penanaman jagung dan kedelai di Desa Ciparung Sari, Kec. Cibatu, penanaman akan dilakukan di lahan sekitar 52 hektar dengan pendapatan per musim diperkirakan sekitar Rp 500 juta.
Tanaman ini akan dipanen 3 bulan mendatang atau sekitar bulan Juni 2022.
Merupakan upaya pemerintah memberdayakan masyarakat, memanfaatkan lahan, diikuti dengan digitalisasi pertanian untuk menopang komoditas tersebut karena 90% jagung dan kedelai di Indonesia masih berasal dari import.
"Kita masih kekurangan jagung kekurangan kedelai yaitu 90 persen masih diimport dan memanfaatkan lahan-lahan yang masih bisa digunakan dimanfaatkan baik yang dikuasai oleh swasta maupun BUMN," ucap Wapres
Kunker kali ini Wapres juga meresmikan peluncuran aplikasi lapak abah, Ojek Desa, dan Santri digitalpreneur bersama Gubernur Jawa Barat dan Dewa-Dewi Dedi (Desa Wisata Desa Digital) Indonesia, untuk meningkatkan peluang bagi UMKM dan memperluas pasar.
"Ada namanya semacam offtakernya yang bisa Memfasilitasi untuk memberi pembiayaan kemudian juga memasarkan, jadi ada semacam intermediatornya. Nah ini merupakan satu ekosistem yang coba kita bangun," jelas Wapres
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan dua permintaan berkaitan dengan integrated farming.
Ridwan Kamil meminta bantuan pemerintah menyelesaikan masalah manajemen pertanahan yang mayoritas dikuasai korporasi besar dan pemerataan jaringan internet agar integrasi digitalisasi dapat dilakukan massif.
"Saya sampaikan kalau di Jawa Barat manajemen pertanahan karena penguasaan masih dikuasai korporasi tentunya kami ingin ada distribusi dengan arahan dan petunjuk dari pemerintah pusat," ucapnya.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Produk Urban Farming, Pemkot Surabaya Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Ridwan Kamil juga memaparkan Pemprov Jabar sedang berupaya menjadikan generasi muda bertani, yaitu jadi petani milenial.
"Semoga di masa depan lebih banyak anak muda Indonesia yang mau tinggal di Desa, rejeki kota, dan bisnis mendunia" Tandas Ridwan Kamil