Makassar, Sonora.ID - Finalis Putri Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan, Dini Nur Fitri Widjaya atau Dini Widjaya punya banyak mimpi ingin membangun daerahnya menjadi lebih maju dan berkembang. Utamanya untuk kampung halamannya, Luwu Timur.
Salah satu upaya yang ditempuh Dini saat ini antara lain memperkenalkan anyaman teduhu sebagai warisan berharga dari Sorowako, Luwu Timur.
Perempuan 26 tahun itu mengungkapkan, anyaman teduhu telah masuk daftar Unesco sebagai warisan dunia tak benda sejak 2020 lalu.
Sayangnya, produk kerajinan tersebut belum banyak dikenal masyarakat. Karenanya, ia ingin mempromosikan anyaman teduhu lewat ekosistem digital.
"Saat ini saya sedang berusaha untuk memperkenalkan anyaman teduhu agar siap masuk ekosistem digital. Sehingga dapat dikenal luas tidak hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara," ujar Dini saat menjadi narasumber dalam program Senin Inspirasi Smartfm Makassar, Senin (28/3/22).
Menurutnya, kerajinan anyaman teduh adalah ekonomi kreatif yang sangat potensial yang meningkatkan pariwisata.
Di samping itu, Dini juga menggaungkan three beyond Pariwisata Sulsel. Three Beyond sendiri meliputi Bulukumba yang terkenal dengan deretan pantai pasir putih, Toraja dengan adat budaya yang mendunia, serta Geopark Maros -Pangkep yang saat ini sedang berproses untuk menjadi global geopark Unesco.
Baca Juga: Mengenal Visi 'Pelangi' Putri Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan
"Sulsel itu kaya banget dengan sumber daya alam, kuliner, bahari semuanya lengkap. Jadi kita sebagai masyarakat harus manfaatkan potensi yang ada itu untuk membangun pariwisata yang baik," ucapnya.
Untuk diketahui, mantan Pramugari Garuda Indonesia akan memperebutkan tiket Grand Final pemilihan Puteri Indonesia 2022 tingkat nasional di Jakarta pada Mei 2022 mendatang. Sebelumnya, Dini Widjaya sudah dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Favorit Kepulauan Sulawesi.