Find Us On Social Media :
Warga binaan lapas kelas IIA Banjarmasin membersihkan mobil (Smart FM Banjarmasin / Juma)

Berdayakan Warga Binaan, Lapas Kelas IIA Banjarmasin Buka Asteda Carwash

Jumahudin - Rabu, 30 Maret 2022 | 14:15 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin meresmikan Asteda Carwash, atau tempat pencucian mobil dan sepeda motor, Rabu (30/3).

Asteda Carwash yang lokasinya berada di halaman Lapas, atau tepatnya samping pintu gerbang keluar itu, diresmikan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan KemenkumHAM Kalsel, Sri Yuwono.

Sementara untuk operasional Asteda Carwash sendiri, memberdayakan warga binaan di Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Buka setiap hari, mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore.

"Kita sangat mengapresiasi. Ini adalah wujud pembinaan kepada mereka dengan diberikan keterampilan. Kali ini bidang cuci mobil dan sepeda motor," ucap Sri Yuwono, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, usai peresmian.

"Harapanya ini juga bisa menjadi bekal bagi warga binaan setelah bebas nanti untuk bekerja secara mandiri," harapnya lagi.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Herliadi menerangkan, bahwa hal ini merupakan salah satu kegiatan kemandirian bagi warga binaan. Khususnya dibidang cuci mobil dan sepeda motor.

"Kedepan masih banyak pengembangan lagi. Mungkin kami akan lakukan semacam salon mobil. Baik eksterior maupun interior," jelasnya.

"Hal semacam ini memang dibutuhkan untuk memberikan bekal kepada warga binaan. Supaya kedepan setelah selesai masa pidananya punya keterampilan," tambahnya lagi.

Lebih jauh, Ia menyampaikan, warga binaan yang diberdayakan dalam usaha Asteda Carwash adalah mereka yang sudah menjalani masa hukuman lebih dari setengah.

Baca Juga: Gandeng Bapas, Warga Binaan Lapas Banjarmasin Ikuti Asesmen Risiko Screening Penempatan narapidana

"Jumlahnya menyesuaikan. Kalau memang banyak permintaan akan kami tambah. Tapi untuk sementara kita pekerjakan. Kita berikan premi buat mereka dan ada juga masuk ke kas negara dari penghasilan usaha ini," pungkasnya.

Terpisah, Salah seorang warga binaan, Khairul mengaku sangat terbantu dengan adanya usaha ini. Bahkan sebelumnya, Ia juga sudah mendapat pelatihan khusus.

"Senang jadi ada pendapatan setelah bisa pulang nanti," ucap pria 35 tahun itu.