Banjar, Sonora.ID - Terik matahari pagi yang sangat menyengat, tidak sedikit pun mengurangi semangat ratusan siswa, anggota Pramuka, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), perwakilan SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam mengikuti Penanaman Bersama program Revolusi Hijau di Dusun Pantai Kopi, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, pada Kamis (31/03).
Bermodalkan topi atau penutup kepala seadanya, mereka melawan sengatan sang mentari hanya untuk mengikuti kegiatan penghijauan lahan kritis yang diberi tajuk Bakti Rimbawan Hijaukan Banua.
Setelah timbol sirine ditekan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, peserta penanaman serentak menutup lubang tanah yang telah diisi bibit tanaman yang terdiri dari 50 hektar tanaman bambu, 2 ribu tanaman eukaliptus, dan yang lainnya adalah buah-buahan.
Ketika memberikan keterangan kepada awak media, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor secara gamblang, menyebut bahwa program revolusi hijau yang dilakukan selama ini, salah satunya ingin menanamkan wawasan lingkungan kepada generasi penerus bangsa.
"Ini bisa dikatakan dasar kita dalam membangun Kalimantan Selatan di bidang pelestarian linglungan, makanya kita harus memperhatikan wawasan lingkungan mereka," ucapnya.
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu menjelaskan, sejak 2017 lalu, program revolusi hijau konsisten dijalankan dinas kehutanan Kalsel yang didukung seluruh stakeholder terkait.
"Dari 2017 sampai sekarang kami mintakan kepada dinas kehutanan dan stake holder terkait agar terus melakukan penanaman-penanaman," bebernya.
Keberhasilan program revolusi hijau yang dilaksanakan di Kalsel, lanjut Paman Birin, sudah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat dan dijadikan contoh pemulihan lahan kritis secara nasional.
"Kemarin kita dapat apresiasi dari presiden, makanya kita terus bergerak untuk menghijaukan bumi Kalimantan Selatan," sambungnya.
Baca Juga: 18 Revolusi Pendidikan Jadi Bahan Kajian Balitbangda Makassar