Palembang, Sonora.ID – dr. Syarifah Aini, Sp. KJ, Ketua KSM Psikiatri & Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUD, Siti Fatimah, kepada Sonora (30/03/2022) menjelaskan bahwa Gangguan bipolar adalah gangguan kejiwaan yang diibaratkan seperti dua kutub.
Suasana hati atau perasaan yang bersifat gangguan. Satu sisi kadang sedih dan satu sisi lagi gembira dan marah.
“Ada emosi yang menurun sekali dan meninggi sekali yang ditandai dengan berapa periode waktu dengan ada selang waktu dengan ada atau tanpa adanya gangguan sama sekali. Missal 2 minggu dia sedih, satu bulan dia senang sekali,” ujarnya.
Pada beberapa kasus bipolar disebabkan oleh factor keturunan, tapi ada yang tidak. Kemungkinan bisa terjadi karena proses pengasuhan, pengalaman psikologi, trauma masa kecil bisa menjadi penyebab bipolar.
“Bisa menyerang siapa saja terutama remaja hingga dewasa muda,” tukasnya.
Gangguan bipolar tidak menyebabkan kematian namun pada episode-episode tertentu.
Misal saat ekstrim sedih sehingga membuat orang tersebut merasakan ingin bunuh diri atau saat ekstrim bahagia bisa melakukan tindakan beresiko seperti penyalahgunaan zat atau kegiatan yang beresiko tinggi bahkan bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: Gangguan Kepribadian Ambang vs Bipolar, Apa Perbedaan dan Gejalanya?
Bipolar sejatinya adalah gangguan emosi ketika emosi mendominasi maka logika tidak berjalan baik sehingga kadang tidak sadar melakukan hal-hal yang membahayakan.
Penderita bipolar membutuhkan bantuan orang lain untuk mengingatkan. Orang terdekat bisa merasakan ketika orang tersebut tiba-tiba moodnya berubah-rubah tanpa sebab.
Untuk mendeteksinya juga bisa menggunakan professional. Pada kondisi-kondisi ekstrim dokter bisa memberikan obat-obatan tergantung episode.
Saat sedih diberikan obat anti depresan, saat gembira diberikan penstabil mood. Diluar itu diberi psikoterapi untuk membantu menyadarkan pada fase apa dan apa yang bisa dilakukan agar tidak mengalamai gangguan yang lebih besar.
layanan psikiater sudah mudah diakses tidak harus di rumah sakit jiwa. Rumah sakit umum sudah banyak terdapat layanan psikiater, praktik pribadi juga sudah banyak. Perlu peran orang terdekat untuk mendeteksi dan mengajak berobat.
Meskipun tidak bisa dipulihkan, dengan tata laksana yang tepat penyintas bipolar bisa berprestasi dan produktif.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Berikut 5 Musisi yang Mengidap Bipolar!