Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengatakan kejujuran dan kedisiplinan merupakan kunci kesuksesan bagi setiap orang, baik muslim maupun non muslim.
Hal ini disampaikannya saat memberikan Kultum di Masjid Mujahidin, Pontianak, Kalbar.
Menurut Sutarmidji, kejujuran dan kedisiplinan merupakan kunci sukses kehidupan di dunia dan akhirat bagi umat Muslim. Banyak kajian mengenai kesuksesan yang telah diumumkan oleh para ahli, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Seharusnya kita sering melakukan kajian tentang nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Karena hasil berbagai kajian selama ini justru banyak dipublikasikan oleh orang-orang yang bukan beragama Islam. Tapi, hampir semua hasil kajian tersebut merupakan nilai-nilai keislaman,” ujar Gubernur Kalbar.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pemkab Menpawah Kembali Datangkan Imam Masjid Madinah
Sutarmidji mengambil contoh perilaku Rasulullah SAW yang memiliki nilai-nilai keutamaan Islam, sehingga diberi gelar sebagai orang yang jujur dan gelar tersebut sebagaimana termaktub di dalam Al Quran dan Hadist.
“Rasulullah SAW diberi gelar Al Amin karena kejujuran memiliki nilai-nilai yang diutamakan dalam islam. Kejujuran merupakan kunci pertama kesuksesan seseorang," tegas beliau.
"Kedua, kedisiplinan. Orang yang memiliki kedisiplinan pasti akan sukses, seperti kita sudah ditentukan untuk menjalankan shalat 5 kali dalam 1 hari dengan waktu yang sudah ditentukan, maka kita harus bergegas untuk shalat dan tidak boleh meninggalkan shalat. Faktor-faktor kesuksesan tersebut sudah tercantum dalam Al Quran dan Hadist. Hanya saja terkadang kita melupakan hal itu," lanjutnya.
Tak hanya itu saja, contoh lain ketauladan Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat Islam di dunia adalah aspek keberagaman.
Baca Juga: Amankan Pasokan Listrik Selama Ramadan, PLN UP3 Pontianak Siagakan 447 Petugas Layanan Teknik
Dunia tidak hanya dihuni oleh umat muslim, melainkan umat lainnya yang diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan sudah ada sejak zaman dahulu.
“Kemudian, Rasulullah SAW pernah membuat panduan yang kita kenal dengan Konstitusi Madinah. Konstitusi Madinah merupakan konstitusi pertama kali yang ada di dunia. Konstitusi tersebut paling demokratis karena mengakomodir keberagaman, baik agama maupun suku. Islam sudah mengatur perbedaan agama dalam Al Quran Surat Al Kafirun ayat 6 yang berbunyi "Lakum Dinukum Waliyadin" dan memiliki arti "Bagimu, agamamu. Bagiku, agamaku". Artinya, kita berbeda suku, bangsa, dan bernegara untuk saling mengenal dan berlaku adil. Ketika menjadi pemimpin, maka kita harus berlaku adil kepada semua orang,” tutup Sutarmidji.