Find Us On Social Media :
Ilustrasi minyak goreng ()

Minyak Goreng Mahal dan Langka, Pemprov Kalsel Diminta Cari Solusi

Eva Rizkiyana - Kamis, 7 April 2022 | 11:50 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan didesak untuk segera menghadirkan solusi jangka panjang terkait kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Dalam rapat yang digelar bersama stakeholder terkait, seperti Satgas Pangan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Polda Kalimantan Selatan pada Rabu (06/04) lalu, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK berharap harga jual dan pasokan minyak goreng terus dikawal.

Baik untuk memastikan pasokannya tercukupi maupun keterjangkauan harga jual di masyarakat yang saat ini masih ditemukan bervariasi di kisaran Rp 24.000-Rp 28.000 per liter untuk minyak goreng kemasan.

Baca Juga: Pengemis Musiman di Banjarmasin, Mampukah Pemko Mengantisipasi?

“Kita semua berharap harga dapat stabil, makanya rencana jangka panjang terkait kelangkaan minyak goreng ini harus dipikirkan," tuturnya.

Pihaknya juga berharap pemerintah daerah mendorong pengusaha lokal untuk dapat memproduksi minyak goreng guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Terlebih juga kepada Dinas Perkebunan dan Peternakan, diharapkan agar bisa memetakan potensi kelapa sawit yang ada di provinsi ini untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng lokal,” ujar Supian.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan, Birhasani, mengatakan bahwa berdasarkan laporan terkini, persediaan minyak goreng kemasan masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan.

Baca Juga: Tumbuhkan Cinta Masjid di Pesantren Ramadan Sabilal Muhtadin

“Kita lihat untuk saat ini ketersediaan minyak goreng dari pihak distributor mencapai 790 ribu liter lebih, yang jika dibagi berdasarkan rata-rata kebutuhan warga Kalimantan Selatan maka untuk tiga bulan ke depan masih bisa cukup,” ungkapnya.

Prediksi tersebut menurutnya sudah termasuk perhitungan lonjakan permintaan saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri, yang berada di kisaran 10-15 persen.