Palembang, Sonora.ID - Minggu ke dua bulan April diperingati sebagai hari Rosacea Sedunia.
Dr. Yuli Kurniawati, Sp.KK (K), Dokter Spesialis Kulit dari Ikatan Dokter Indonesia (ID) (18/04/2022) mengatakan rosacea adalah penyakit kulit kronik.
Penyakit tersebut bisa disebabkan proses inflamasi yang terjadi pada area wajah terutama tengah wajah, hidung, pipi, dagu.
Uniknya penyakit ini menetap pada wanita usia 30 hingga 40 tahun, namun bisa juga menyerang laki-laki.
“Keluhannya muka merah terus menerus tanpa sebab, bercak merah. Karena penyakit kronik sering membuat stress, malu mukanya merah.
Baca Juga: Tidur Terus tapi Masih Ngantuk? Hati-Hati Bisa Jadi Kamu Terkena Penyakit Ini
Tanda penyerta lain bisa mengenai mata, hidung membesar seperti buah jambu, daerah dagu disertai gangguan seperti jerawat, bintil-bintil ada nanah disertai komedo, kedua mata seperti radang terus, mata merah, ada sisik-sisik halus,” ujarnya.
Rosacea menyebabkan kualitas hidup pengidapnya terganggu.
Penyakit kronik yang sering berulang-ulang tanpa diketahui penyebabnya, masih dalam penelitian.
Baca Juga: Ngeri! Ini 5 Cara Membedakan Seseorang Terkena Penyakit karena Santet dan Medis
Penyebab penyakit roscea
Faktor penyebabnya ada tiga, berikut penjelasannya;
- Pertama faktor genetik, ada factor keturunan yang diturunkan dari orang tua ke anak.
- Kedua, adanya suatu penyakit tertentu yang menyertai seperti gangguan pembuluh darah atau vascular, penyakit imunologi tertentu.
- Ketiga, faktor lingkungan atau trigger, sinar matahari, cuaca panas, stress, makanan panas, minuman beralkohol, pelebaran pembuluh darah sehingga berulang.
Penderita rosacea akan timbul bercak merah, gatal, panas, tidak nyaman, disertai infeksi demam, tapi jarang.
Penyakit ini bisa dikendalikan dengan menghindari factor pencetus tadi, salah satunya adanya demodex atau tumau kecil yang berdiam dikulit dan memicu radang.
Penggunaan kosmetik yang mengandung bahan iritan atau alcohol atau asam juga bisa memicu kekambuhan rosacea.
Pengobatan rosacea disesuaikan dengan tingkat keparahannya.
Kemudian, mengetahui pemicu timbulnya rosacea dan dengan pemeriksaan secara klinis dari gejala yang timbul.
Misalnya apakah timbul bercak merah, apakah ada pelebaran pembuluh darah, adakah plak atau benjolan pada wajah, adakah sisik halus.
Kemudian, lokasinya apakah hanya mengenai wajah saja, mata, sekitar alis, pembesaran hidung.
Bila bercak merah diberi obat oles dan antibiotic yang bersifat anti inflamasi.
Dilakukan pengerokan kulit apakah ada kutu kecil, bila ditemukan diberikan obat anti parasite.
Bila perlu disinar untuk mengurangi produksi kelenjar minyak dan mengecilkan pembuluh darah.