Find Us On Social Media :
Obyek Wisata Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah siap menyambut wisatawan di Liburan Lebaran 2022 (Humas Kemenpar)

Menparekraf Prediksi Perputaran Ekonomi Selama Libur Lebaran 2022 Capai Rp72 Triliun

Jumar Sudiyana - Selasa, 19 April 2022 | 09:04 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memperkirakan perputaran ekonomi saat momen libur lebaran tahun 2022 akan mencapai Rp72 triliun. Angka tersebut diperkirakan bisa lebih tinggi mengingat durasi libur dan cuti bersama pada momen libur lebaran tahun ini cukup panjang.

Menparekraf Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (18/4/2022) menjelaskan, rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp1,5 juta. Sedangkan, wisnus yang berasal dari Pulau Jawa dan berkunjung ke destinasi di Pulau Jawa rentang rata-rata pengeluarannya mencapai Rp900 ribu hingga Rp1,5 juta.

“Diprediksi 48 juta pemudik di tahun ini lantaran pemerintah telah melonggarkan peraturan, dan diperbolehkan mengambil  libur dan cuti bersama cukup panjang, maka diprediksi uang yang dikeluarkan oleh seluruh pemudik selama momen lebaran dapat mencapai Rp72 triliun,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Imbau Masyarakat Hindari Puncak Arus Mudik Lebaran

Menparekraf juga menjelaskan, momentum mudik libur lebaran akan berdampak signifikan pada peningkatan konsumsi rumah tangga, yang mana sektor ini merupakan kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi.

“Peningkatan biasanya terjadi di sisi konsumsi untuk makanan dan minuman, pakaian, transportasi, serta hotel dan restoran pada periode mudik lebaran. Sumbangan ketiga sektor tersebut mencapai sekitar 25 persen pada konsumsi rumah tangga, sehingga fenomena mudik akan sangat berpengaruh pada konsumsi rumah tangga,” ujarnya.

Menparekraf mengatakan, momen mudik lebaran bisa meningkatkan perputaran uang sebanyak 10 persen dan mampu berkontribusi 25 persen lebih pada pertumbuhan ekonomi kuartalan.

“Kami memprediksi bidang usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (kuliner) akan mendapatkan dampak yang sangat positif. Kemenparekraf mengimbau bagi para pemudik untuk membelanjakan uangnya pada produk dan jasa di daerahnya sehingga mampu berkontribusi positif dalam pemulihan perekonomian di daerah,” ujarnya.

Untuk itu, Menparekraf telah mengeluarkan Surat Edaran (SE/1/KS.02.00/MK/2022) tentang Protokol Kesehatan (Prokes) dalam Penyelenggaraan Usaha Pariwisata selama Bulan Suci Ramadhan 1443 H/2022 sebagai upaya bagi para stakeholder pariwisata dalan mengantisipasi lonjakan kunjungan namun tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

“Para Gubernur, Bupati, dan Walikota, Ketua Asosiasi Usaha Pariwisata bersama dengan Satgas COVID-19 di daerah diharapkan dapat melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap aktivitas usaha pariwisata, untuk wajib melaksanakan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung,” ujarnya.

Update Poltekpar
Di sisi lain, upaya pencetakan SDM pariwisata juga terus dilakukan melalui penerimaan mahasiswa baru pada sekolah-sekolah pariwisata di bawah koordinasi Kemenparekraf.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kemenparekraf/ Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, dari laporan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) hingga Minggu, 17 April 2022 sudah ada 3.085 pendaftar dari 9.851 peminat. Dengan pendaftar tertinggi di Poltekpar NHI Bandung.

“Kami menargetkan 7.704 pendaftar di tahun 2022 di 6 PTNP. dimana saat ini sudah 40 persen yang mendaftar atau 3.085 pendaftar dari target tahun ini, masih ada waktu sampai 20 Mei 2022 untuk para calon-calon mahasiswa bergabung bersama Poltekpar,” katanya.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga juga mengajak para calon mahasiswa untuk bergabung bersama Poltekpar untuk mencetak SDM yang mumpuni, hospitality yang berkelas dunia. Dengan program-program yang unggul di Poltekpar.  “Cari Kerja? Kuliah Di Poltekpar Aja” ujarnya.