Sonora.ID - Dalam upaya menyamakan visi tersebut, Wapres menyebut perlu penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan ekonomi, terutama di tengah arus digitalisasi.
"Saat ini kita berada pada era di mana nilai tambah ekonomi tidak lagi hanya bergantung pada peningkatan jumlah modal dan tenaga kerja tetapi justru pada penguasaan pengetahuan dan juga teknologi," Kata Wapres dalam acara peringatan puncak hari lahir Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB-PMII) di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Senin (18/04/2022).
Wapres mengatakan pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan kreatifitas perlu terus didorong karena belum tercermin dalam kegiatan ekonomi nasional, saat ini rasionya masih 3,4%.
"Rasio kewirausahaan Indonesia masih sekitar 3,4% tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura yang sudah 8,7% Malaysia 4,7% dan Thailand 4,2%," Lanjut Wapres.
Sementara itu, pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,95% pada tahun 2024.
Untuk mencapainya pemerintah menggulirkan program Patenpreneur (pahlawan tumpuan ekonomi negeri) 2022, dengan menjaring sekitar 3.700 pelaku usaha.
"Untuk tahap awal open call, tahun ini kita berharap menjaring sekitar 3.700 pelaku usaha. Dengan rincian, 3.000 pelaku usaha masuk dalam program pendampingan usaha, dan 700 peserta masuk dalam konsultasi bisnis," Kata Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, dalam Konferensi Pers Kick-Off Open Call Program Patenpreneur 2022 secara daring, Jakarta, Rabu (16/2/2022).
"Program-program pengembangan rasio kewirausahaan itu diharapkan dapat meningkatkan rasio kewirausahaan hingga 3,75 persen dan mencapai 3,95 persen di tahun 2024," Jelas Azizah.