Find Us On Social Media :
PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan (Etty Hariyani)

Jelang Lebaran, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi di Kaltim Sudah Terpenuhi

Debi Aditya - Rabu, 20 April 2022 | 09:15 WIB

Balikpapan, Sonora.ID - PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan keamanan konsumsi BBM dan LPG di wilayah Kalimantan terpenuhi jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. 
 
Contohnya, seperti membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 11 April hingga 10 Mei 2022 di kantor Regional.
 
"Dilakukan pula kepada seluruh lokasi suplai point BBM dan LPG yang tersebar di wilayah Kalimantan”, ujar Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar.
 
Freddy menjelaskan pada Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI), kebutuhan BBM diprediksi naik sejak H-3 untuk gasoline dan H-5 untuk gasoil.
 
Baca Juga: Menteri BUMN Sebut Pertamina Sebagai Integrator Ekonomi Indonesia
 
Sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan konsumsi BBM pada periode Satgas RAFI kali ini, Pertamina melakukan beberapa hal sebagai berikut.
 
1. Peningkatan stok gasoline:
 
a. Untuk Pertalite sebesar 7,33 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 5.615 KL/hari menjadi 6.027 KL/hari di wilayah Kalimantan.
 
Di Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertalite sebesar 4,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 1.632 KL/hari menjadi 1.706 KL/hari.
 
b. Untuk Pertamax Turbo sebesar 11,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 34,5 KL/hari menjadi 38,4 KL/hari di wilayah Kalimantan.
 
Di Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertamax Turbo 13,3 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 10,5 KL/hari menjadi 11,9 KL/hari.
 
2. Peningkatan Gasoil :
 
a. Untuk Solar sebesar 4,67 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 2.480 KL/hari menjadi 2.596 KL/hari di wilayah Kalimantan.
 
Di Kalimantan Timur, peningkatan stok Solar 4,7 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 592 KL/hari menjadi 620 KL/hari.
 
b. Untuk Dexlite sebesar 13,6 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 786,8 KL/hari menjadi 894 KL/hari di wilayah Kalimantan. 
 
Di Kalimantan Timur, peningkatan stok Dexlite 11,6 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 226 KL/hari menjadi 252 KL/hari.
 
Baca Juga: Ditpolairud Polda Kaltim Berhasil Menangkap 5 Pelaku Penggelapan BBM Solar Milik PT PHM
 
c. Untuk Pertamina Dex sebesar 5,3 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 35,7 KL/hari menjadi 37,6 KL/hari di wilayah Kalimantan.
 
Di  Kalimantan Timur, estimasi konsumsi Pertamina Dex cenderung mengalami peningkatan 5,9 persen dari konsumsi normal atau sekitar 8,5 KL/hari menjadi 9 KL/hari.
 
Selain itu, Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 114 SPBU.
 
SPBU yang letaknya ada di Kalimantan Timur sebanyak 19 SPBU, Kalimantan Barat 46 SPBU, Kalimantan Tengah 15 SPBU, Kalimantan Utara 3 SPBU, dan Kalimantan Selatan 31 SPBU.
 
Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7. 
 
Baca Juga: Ditpolairud Polda Kaltim Berhasil Menangkap 5 Pelaku Penggelapan BBM Solar Milik PT PHM
 
Persiapan Pemenuhan Kebutuhan LPG
 
Peningkatan kebutuhan LPG rumah tangga pada Satgas Rafi 2022 telah diantisipasi dengan meningkatkan stok 6,4 persen dari rata-rata normal harian
 
Rata-rata normal harian itu sama dengan konsumsi normal harian 1.313 Metrik Ton yang menjadi 1.397 Metrik Ton untuk wilayah Kalimantan.
 
Penambahan penyaluran LPG 3 kg telah dilakukan sejak minggu ke-2 bulan April dengan penambahan fakultatif untuk wilayah Kalimantan sebanyak 1.738 Metrik Ton (579.330 Tabung).
 
Untuk wilayah Kalimantan Timur, penambahan fakultatif sebanyak 502 Metrik Ton (167.390 Tabung).
 
Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga menyiapkan Agen dan Pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG.
 
Sebanyak 343 Agen LPG dan 1.122 Outlet/Pangkalan disiagakan diseluruh wilayah Kalimantan. 
 
Dukungan dari Instansi dan Aparat Pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM.
 
Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan.
 
Tidak hanya kepolisian, koordinasi juga dilakukan DLLJAR dan Badan Geologi untuk antisipasi kendala daerah rawan macet dan longsor, perbaikan jalan, area keluar/masuk lokasi Fuel Terminal, serta Bank persepsi untuk memperlancar proses keuangan khusunya di saat hari libur