Find Us On Social Media :
Proses Pencarian Jati Diri ala Kierkegaard ()

Kierkegaard dan Dampak Era Informasi terhadap Jati Diri Generasi Muda

Fauzi Ramadhan - Kamis, 28 April 2022 | 09:45 WIB

Sonora.id - “Yang sungguh-sungguh tidak saya miliki adalah kejelasan… apa yang harus saya lakukan, dan bukan apa yang harus saya ketahui, kecuali sejauh pemahaman tertentu harus mendahului setiap tindakan”

“...masalahnya adalah mencari kebenaran sejati untuk situasi saya, mencari gagasan yang menentukan hidup-mati saya”

Kutipan pemikiran tersebut dikemukakan oleh Søren Aabye Kierkegaard, seorang filsuf aliran eksistensialisme pertama berkebangsaan Denmark, seperti yang dikutip dari buku Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri oleh Thomas Hidya Tjaya.

Lebih lanjut, interpretasi dari kutipan Kierkegaard tersebut merupakan pergumulan batin dan filosofisnya mengenai eksistensialisme manusia, sebuah permasalahan klasik dalam studi filsafat yang langgeng menuai perdebatan.

Pergumulan Kierkegaard ini lantas erat hubungannya dengan fenomena generasi muda yang kini mengalami inkonsistensi diri akibat perubahan pola hidup, komunikasi, dan kerja akibat masifnya digitalisasi dan globalisasi.

Dengan demikian, identitas diri pun terkesan bias karena kurangnya waktu untuk memvalidasi siapa jati diri ini sebenarnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Jati Diri Lewat Bentuk Jari Kaki Anda

Dari fenomena ini, pertanyaan pun muncul.  Apakah generasi muda sekarang lebih baik membiarkan diri mereka larut dalam buaian ‘kenikmatan’ era informasi atau justru perlu melihat jauh ke ‘dalam’ agar lebih bijak mengelola informasi yang dicerna serta mampu menemukan siapa jati diri mereka sebenarnya?

Segala pergulatan ini akan dibahas dalam webinar talk show siniar (podcast) OBSESIF persembahan Medio by KG Media bersama Logos.ID bertajuk “Peran Filsafat dalam Kehidupan: Proses Pencarian Jati Diri ala Kierkegaard” pada Kamis, 28 April 2022 pukul 19.00 WIB. 

Dalam webinar tersebut, Thomas Hidya Tjaya, Ph.D., penulis buku Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, akan membimbing kita untuk menjawab segala pergulatan tersebut.