Solo, Sonora.ID - Para pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) rupanya harus bersabar mulai bulan Juli nanti, karena per tanggal 1 Juli nanti objek wisata ini akan ditutup sementara karena akan diadakan revitalisasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Perumda TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo.
“Nanti per 1 Juli 2022 akan kita tutup untuk revitalisasi.” Tuturnya.
Revitalisasi ini diadakan untuk mengubah sedikit konsep TSTJ, akan disulap menjadi kebun binatang modern dan beberapa zona akan ditambahkan, berdasarkan pertimbangan jenis satwa.
Wisata TSTJ Solo direncanakan akan dibuka kembali Desember 2022.
Baca Juga: Rumah Joglo, Tertua di Solo dan Masih Tetap Utuh Hingga Hari Ini
“Nanti rencana buka lagi Desember 2022. Ada program Natal dan tahun baru biasanya ramai pengunjung.” Tambahnya.
Dirinya juga mengatakan, meskipun ditutup sementara waktu, pihak pengelola TSTJ akan tetap memenuhi kebutuhan satwa koleksi TSTJ terutama pangannya.
Upah pekerja pun sudah disiapkan. Hal ini juga sempat disinggung oleh Walikota Solo, Gibran Rakabuming.
Pihaknya telah memikirkan pembayaran gaji para pegawai hingga ketersediaan pakan satwa selama objek wisata ditutup.
Penutupan TSTJ selama enam bulan lamanya guna memaksimalkan proses revitalisasi.
Baca Juga: Bikin Masyarakatnya Sehat Sentosa, Ini Dia Kampung Sayur Organik Mojosongo
“Lebaran ini masih menerima tamu (pengunjung). Habis itu sangat terpaksa kami tutup selama enam bulan.” Tutur Gibran.
Walikota Solo tersebut mengaku optimis revitalisasi TSTJ akan selesai dalam kurun waktu enam bulan.
Gaji para pegawai selama penutupan tempat wisata sudah disiapkan melalui anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT).
Jumlah anggaran yang dikeluarkan setiap bulan adalah sebesar Rp. 300.000.000,-. Jumlah tersebut untuk keperluan gaji pegawai, pakan satwa dan dokter yang merawat satwa TSTJ.
Diketahui ada beberapa satwa yang diungsikan ke Taman Safari, namun berapa jumlahnya tidak diketahui.
Konsep yang ingin diubah dengan adanya revitalisasi salah satunya adalah mengubah lingkungan satwa yang dulu di dalam kandang akan dikondisikan seperti habitat aslinya.
“Tidak akan ada lagi konsep kebun binatang pakai kerangkeng. Pengunjung tetap akan jalan kaki. Tidak ada pagar juga, pokoknya nanti ada pemisahnya.” Ungkap Gibran.
Baca Juga: Ditutup 6 Bulan, Taman Satwa Taru Jurug Solo Disulap jadi Wisata Modern