Sonora.ID - Anjing merupakan salah satu binatang yang membantu kerja investigasi. Untuk instansi pemerintah seperti kepolisian dan lainnya, anjing sering kali mengambil peran penting untuk mengungkap kasus.
Menurut sejarah, anjing telah terlibat dalam tugas-tugas kepolisian di berbagai belahan Eropa sejak abad ke-19. Kemudian, Amerika Serikat menerapkan hal ini pada awal abad ke-20.
Melansir Kompas, hal ini karena penelitian membuktikan penciuman anjing 40 kali lebih tajam dibandingkan manusia. Oleh karenanya, sejak saat itu anjing turut andil dalam tugas-tugas kepolisian untuk mendukung efisiensi penyelesaian kasus yang sulit ditemukan manusia.
Hingga kini fungsi anjing-anjing pelacak sudah dimanfaatkan di seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Anjing dikenal juga sebagai binatang yang peka. Ia dapat dengan mudah mengenali kejanggalan yang terjadi di sekitarnya. Hal ini juga didapati pada perilaku Lucky, Anjing milik Robert Farouelle, yang menemukan kasus pembunuhan berantai.
Kisahnya termuat dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk "Firasat Seekor Anjing Pt. 1" di Spotify.
Baca Juga: 5 Negara Paling Aman di Dunia, Bebas Kriminal dan Anti Gencatan Senjata, Indonesia Termasuk Enggak?
Indera Penciuman Anjing
Pethelpful mengatakan, Indera penciuman anjing antara 10.000 dan 100.000 kali lebih tajam dari manusia. Hal ini karena otak anjing memiliki area yang dapat menganalisis informasi penciuman 40 kali lebih besar daripada manusia.