Find Us On Social Media :
dr. Andi Mariani, kepala seksi penaggulangan penyakit menular (P2M) Dinkes Makassar (Sonora.ID)

Dinkes Makassar Temukan Seribu Lebih Orang Menderita Tuberkulosis

Muhammad Said - Selasa, 17 Mei 2022 | 15:15 WIB

Makassar, Sonora.ID - Seribu lebih orang ditemukan menderita Tuberkulosis (TB) di Kota Makassar

Ini berdasarkan data hingga triwulan pertama 2022. Mereka masih dalam proses penanganan dan penyembuhan.

"Sampai triwulan pertama (2022) sudah ada seribu sekian," kata kepala seksi penaggulangan penyakit menular (P2M) Dinkes Makassar, dr. Andi Mariani.

Dia mengatakan, upaya efektif dalam mencegah penularan adalah dengan memeriksa orang yang memiliki gejala TB.

Ini untuk segera diobati hingga sembuh. Olehnya, dia menargetkan menemukan kasus sebanyak-banyaknya.

Baca Juga: Hadiri Haul ke-40, Wali Kota Makassar Jadikan Kalla dan Athirah Panutan

"Mudah-mudahan kalau kita on the track akhir tahun bisa menemukan 6 ribu kasus baru. Semakin banyak kita segera obat rantai penularan akan terputus, sehingga ada eliminasi jadi tidak penularan lagi," jelasnya belum lama ini.

Dia menjelaskan dalam temuan 1 pasien TB, itu harus ditemukan dan diperiksa minimal kontak 10 orang. Itu baik keluarga, tetangga, dan lainnya atau berkontak dengan penderita secara langsung.

"Investigasi kontak, dari satu kasus terdeteksi positif kita cari 10 kontak untuk pemeriksaan jadi tidak harus serumah, itu tugas kita," sambungnya.

Mariani menekankan, pelacakan kasus terus ditingkatkan untuk percepatan eliminasi.

Disisi lain, dia mengatakan proses tersebut tidak bisa dilakukan oleh dinas sendiri. Olehnya, merasa terbantu dengan hadirnya Forum Multi Sektor Percepatan Eliminasi Tuberkulosis.

Baca Juga: Miris! Ibu Kandung Jual Bayi Kandungnya di Makassar, Berhasil Digagalkan Polisi

Indira Jusuf Ismail diketahui sebagai ketua forum. Salah satu tugasnya, melakukan sosialisasi dan edukasi terkait deteksi dini penyakit TB.

"Baru putus lah rantai penularan nya. Upaya kita adalah bagaimana untuk menemukan kasus sebanyak-banyak nya untuk kita tangani dan obati," tutupnya.