Boyolali, Sonora.ID - Tabrakan maut yang menyebabkan korban jiwa telah terjadi di Jalan Solo-Semarang, tepatnya di Timur SPBU Teras, Boyolali.
Tabrakan maut itu melibatkan dua kendaraan besar yaitu truk kontainer dan truk box. Kedua truk yang terlibat ringsek parah.
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 04.30 WIB. Kronologi terjadinya kecelakaan, truk kontainer dengan nomor polisi L 8014 UJ melaju dari arah Timur menuju ke Semarang.
Sesampainya di lokasi kejadian, truk mengalami hilang kendali lalu oleng ke kanan menerjang median jalan setinggi 30 sentimeter dari badan jalan.
Setelahnya, dari arah berlawanan ada truk box dari perusahaan rokok. Truk box dihantam dari depan yang mengakibatkan depan truk kontainer remuk hingga menyebabkan sopir dan kernet meninggal di tempat.
Baca Juga: Antipasi PMK, Belasan Sapi di Boyolali Disemprot Disinfektan Masif
Korban tewas ditemukan warga di bahu jalan tak jauh dari lokasi kejadian, sekitar 10 meter. Sopir truk box selamat namun polisi tetap mengevakuasi ke rumah sakit.
Sementara itu, polisi memberlakukan Contraflow di jalan sekitar lokasi kejadian untuk memudahkan evakuasi badan truk. Arus lalu lintas dari Semarang menuju Solo dialihkan ke jalur kampung.
Evakuasi badan truk tersebut masih berlanjut mengingat kecelakaan yang terjadi sangat parah.
Terungkap identitas dari korban meninggal akibat laka lantas ini, dia adalah Satuman (46), warga Dukuh Mojodadi Rt. 02, Rw. 01, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur.
Dalam mengendarai truk kontainer tersebut, Satuman ditemani oleh anaknya yaitu Agus Susatyo (18) yang turut menjadi korban.
Sedangkan supir truk box yaitu Eko Wahyudi (43) warga Dukuh Dlopo, Rt. 20 Rw. 03, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kediri, Jawa Timur.
Eko Wahyudi mengalami luka ringan, tangan kanannya dirasa nyeri dan kepalanya mengalami luka lecet. Kenek truk box yang bernama Muhammad Imron (28) selamat.
Baca Juga: Tragis, Kereta Kelinci Terguling Tewaskan 2 Orang di Boyolali
Kepala Jasa Raharja Boyolali, Aji Suryo Prayogo mengkonfirmasi bahwa bahwa korban meninggal adalah benar bapak-anak. Kemudian korban akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 50 juta.
“Saat ini sudah kami proses berkasnya. Nanti santunan akan diserahkan oleh Jasa Raharja di Jombang, karena korban merupakan warga Jombang,” ungkapnya.