Palembang, Sonora.ID – Riset psikologi terbaru menyatakan istirahat bermedia sosial dalam waktu seminggu akan meningkatkan kebahagiaan.
Bagaiamana pendapat psikolog terkait hal tersebut? Devi Devilia, S.Psi, Psikolog kepada Sonora (24/05/2022) mengungkapkan pendapatnya.
“Logikanya benar karena terlalu banyak bermedia sosial banyak efek negative yang ditimbulkan, kualitas hidup seseorang akan semakin berkurang,” ujarnya.
Terlalu banyak bermedia sosial membuat waktu habis tidak terasa. Hal tersebut menimbulkan kesan tidak produktif.
Baca Juga: Flexing Jadi Syarat Influencer Terkenal Instan? Ini Sederet Bahaya yang Mengancam!
Bila kita tidak bisa mengontrol saat bermedia sosial maka perlu pengingat atau alarm untuk mengingatkan agar kita tidak berlama-lama dan segera beraktifitas lagi.
Ketika tidak ada pengingat akan kebablasan membuat pekerjaan tidak beres.
“Bijak bermedia sosial lebih ke mawas diri, menyadari kapasitas diri. Bila membuka media social justru membuat menjadi baper, hilang mood sebaiknya berhenti. Membatasi siapa saja yang boleh koment menjadi salah satu cara menjaga mood tetap baik. Bijak dalam berkata-kata juga perlu dikembangkan saat bermedia sosial,” ujarnya.