Find Us On Social Media :
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto (Sonora/Saortua Marbun)

Kemendikbudristek Ajak Pemda Dukung Pengembangan SDM Kemaritiman

Saortua Marbun - Rabu, 1 Juni 2022 | 08:00 WIB

Sonora.ID - Pemerintah daerah (pemda) perlu terus mendukung pengembangan sumber daya manusia di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi Kemaritiman yang ada di wilayahnya.

Salahsatunya lewat dukungan fasilitas kemudi kapal digital atau ship simulator buatan anak negeri yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto berharap satuan pendidikan vokasi bidang pelayaran atau kelautan dapat menggunakan ship simulator karya anak bangsa dan bukan lagi lewat impor.

Menurutnya, untuk harga ship simulator impor selama ini dinilai cukup tinggi ketimbang produksi karya vokasi.

“Kami sangat berharap dan mendorong pemda yang punya SMK, lewat DAK Fisik itu. Harapannya Pemda bisa merespon karena pengadaan peralatan kemudi kapal digital atau ship simulator yang nilainya paling murah 500 juta rupiah. Ship Simulator 500 juta itu yang 90 derajat ya, mungkin tidak pakai bodi. Tapi kalau yang 180 derajat dengan bodinya itu kan mencapai 2,1 miliar rupiah ketimbang produk yang selevel buatan India yang harganya mencapai 4,7 miliar rupiah,” ujar Wikan saat dijumpai di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (31/5/2022)

Dirjen Diksi Wikan Sakarinto menjelaskan ship simulator ini telah masuk dalam e-katalog nasional dalam arti dapat dipesan instansi yang membutuhkan. Untuk itu, sudah sewajarnya kalau kampus dan SMK Kemaritiman bisa segera memiliki ship simulator buatan anak negeri.

“Kita berharap pemda itu bisa, ya kita bisa saling ketemu karena pemda itulah yang akan membantu mengalokasikan anggaran ini ke SMK . Kalau di Permenhub Nomer 70 tahun 2013, SMK Kemaritiman dan Perguruan Tinggi Kemaritiman itu yaitu wajib punya Ship Simulator untuk pembelajaran. Ya wajarlah kalo kampus atau SMK Kemaritiman gak punya ship simulator, belum bisa masuk kapal, belajar apa?” tegas Wikan

Dirjen Wikan menambahkan Kemendikbudristek melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI) terus mengembangkan ship simulator buatan dalam negeri. Alat simulasi kemudi kapal digital ini dibangun atas kerja sama BBPPMPV-BMTI dengan sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi.

“Saat ini sudah 5 pelabuhan, 5 jenis kapal dan terus dikembangkan sampai lebih banyak pelabuhan dan kapal. Tapi membutuhkan anggaran untuk riset dan pengembangan. Nah ini, kalau ini ada pemasukan, bisa digunakan untuk riset lebih lanjut,” pungkas Wikan.

Baca Juga: Wujudkan Talenta Digital Pelajar SMA Dukung Merdeka Belajar