Sonora.ID - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo berharap para tokoh masyarakat dan tokoh agama ikut berperan dalam mengatasi stunting di Sumatera Barat.
"Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi dengan ketahanan pangan yang sangat baik, peran Ninik Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Bundo Kandung serta Orang Rantau tentunya bisa membantu menyiapkan Generasi Sehat dan Cerdas di Sumatera Barat," kata Dokter Hasto dalam Roadshow Mupen (Mobil Unit Penerangan) dan Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), serta Peningkatan Pengetahuan Kader Dalam Pencegahan, Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Senin (30/05/2022).
Berdasarkan data Perwakilan BKKBN Sumbar, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sijunjung yakni 30,1 persen atau sebanyak 32.772 anak.
Angka persentase tersebut menunjukkan bahwa 3 dari 10 anak di Sijunjung mengalami stunting.
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kabupaten Sijunjung, yang dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng, Bupati Kabupaten Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si.
Acara dimulai dengan Roadshow Mupen KB dan Pustaka Keliling dengan menyampaikan materi edukasi terkait stunting yang memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa menyiapkan anak-anak yang sehat dan cerdas.
Peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) ini memiliki tujuan untuk membantu keluarga-keluarga berisiko stunting dari mulai calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak hingga balita yang memiliki keterbatasan untuk memenuhi makanan bergizi.
Masyarakat sekitar membantu keluarga-keluarga yang berisiko stunting tersebut dengan budaya gotong royong dan difasilitasi Pokja Kampung KB atau TPPS Kelurahan/Desa/Nagari.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan Kabupaten Sijunjung merupakan lumbung pangan bergizi bagi wilayah Sumatera.
Baca Juga: Sinergi TNI Manunggal Bangun Desa ke-113 dan BKKBN Provinsi Riau dalam Misi Penurunan Stunting