Sonora.ID - Generasi roti lapis, atau akrab disapa sandwich generation, merupakan sebutan bagi sekelompok orang dewasa paruh baya yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus, yakni orangtua, dirinya sendiri, dan anak-anaknya.
Mengutip dari Healthline, istilah sandwich generation pertama kali diidentifikasi dalam sebuah jurnal oleh Dorothy A. Miller, seorang Profesor dari University of Kentucky.
Dalam jurnal tersebut, Miller mengatakan bahwa generasi ini merupakan suatu kelompok populasi yang menghadapi tekanan dan tantangan cukup besar akibat “terjepit” layaknya sandwich di antara orangtua lanjut usia dan anak-anak mereka sendiri.
Di Indonesia, fenomena sandwich generation ini sebenarnya sudah banyak terjadi. Salah satu faktor utamanya adalah minimnya literasi finansial, terutama dalam perencanaan keuangan jangka panjang.
Hal ini pun mengakibatkan para sandwich generation harus pintar-pintar mengelola keuangannya, terlebih di saat mendapatkan tunjangan hari raya (THR) ketika momen lebaran.
Fenomena THR dan sandwich generation ini lantas dibahas dalam siniar (podcast) CUAN - Cari Untung Bareng Teman episode “Balada THR Sandwich Generation” oleh Erlina Juwita, seorang Certified Financial Planner dan Founder Cerdas Keuangan, di Spotify.
Baca Juga: Apa Itu Sandwich Generation? Ahli Finansial: Atasi dengan Investasi!
Dalam menanggapi fenomena ini, Erlina mengatakan bahwa para sandwich generation harus bisa melihat dan memahami prioritas keuangan.
Akan tetapi, tentu prioritas ini merupakan hal yang sulit untuk dilihat oleh mereka karena kedudukan orangtua, anak, dan dirinya sendiri dianggap sama-sama penting.