Palembang, Sonora.ID - Ada sebanyak 150 orang CPNS 2021 yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan salah satunya gaji yang kecil dan soal penempatan kerja.
Pengamat Sosial Sumsel, Prof. Dr. H. Abdullah IDI, M.Ed kepada Sonora (2/06/2022) menilai hal tersebut sah-sah saja karena mereka sportif dan kekosongan yang terjadi bisa digantikan peserta yang lain.
“Banyak alasan, mungkin alasan keluarga, lokasi kerja yang jauh, mempertimbangkan keluarga. Dihitung-hitung gaji kecil tidak sesuai dengan ongkos pp. mungkin jadi pengusaha karena orang tuanya mampu. Banyak alasan tapi secara detail hanya bisa memprediksi, tapi ekspektasi karir kedepan lebih diutamakan,” ujarnya.
Ia menilai manajemen rekrutmen PNS kedepan lebih dibenahi tidak hanya bersifat kompetensi pengetahuan berbasis CAT tapi perlu secara personal wawancara yang ditekankan, karena pewawancara bisa mengetahui motivasi dan komitmen CPNS tidak hanya sebatas persoalan kompetensi akademik.
“Rekrutment jangan hanya dari satu aspek saja. Ada kecenderungan lulusan perguruan tinggi yang bagus lebih memiliki kesempatan ketimbang yang di daerah terpencil. Kualitas pendidikan disetiap daerah tidak sama, perlu proporsional untuk menghindari hal-hal seprti ini bahkan bisa saja mereka mudur ditengah jalan,” ujarnya.
Ia juga menilai CPNS yang mundur tidak perlu diberi sanksi sebab mereka belum menerima NIP dan gaji. Jumlah yang mundur juga kecil bila dibanding yang ikut test.
“Lebih baik seperti ini mundur dari awal. Mereka sportif dan memberi peluang bagi yang lain,” tukasnya.
Baca Juga: Sekda Palembang Ratu Dewa Respon Mundurnya Ratusan CPNS karena Gaji