Jakarta,Sonora.Id —Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural dalam suku bangsa dan budaya. Agar tetap abadi, budaya memerlukan proses penyampaian informasi yang berkelanjutan antargenerasi. Dan kemampuan literasi menjadi pra syarat pengembangan agar budaya dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Perpustakaan Nasional sebagai lembaga pengelola informasi mempunyai kepentingan untuk menerapkan kemampuan literasi terapan berbasis konten lokal sebagai penyampaian nilai budaya. Nilai baik dalam keseharian masyarakat disampaikan melalui cerita - cerita yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
“Perpustakaan Nasional mempunyai peran dalam melestarikan dan menyampaikan cerita – cerita tersebut untuk dapat disampaikan sebagai sebuah hasil kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat,” imbuh Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional Adin Bondar dalam keterangan persnya, Jumat, (03/06/2022).
Upaya tersebut perlu dilakukan mengingat pengetahuan yang tercipta melalui konten lokal (kedaerahan) adalah sesuatu yang orisinil karena tumbuh dan berkembang secara organik di masyarakat. Melalui penulisan mengenai pengetahuan yang berkembang di masyarakat, semakin menasbihkan perpustakaan sebagai rumah bagi ilmu pengetahuan.
“Ekosistem ilmu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat menjadi elemen penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan,” tambah Adin.
Kajian Literasi Terapan Berbasis Konten Lokal kini memasuki tahun kedua pelaksanaan. Pada 2021 lalu, kegiatan tersebut telah menghasilkan 15 karya terbaik dari seluruh nusantara.
Pendaftaran dibukan dan akan berakhir pada 29 Juli 2022. Sebanyak 15 pemenang sayembara akan mendapatkan hadiah masing-masing Rp 20 juta. Seluruh peserta yang berkeinginan mengikuti bisa melihat langsung tata cara pendaftaran melalui link https://pappbb.perpusnas.go.id/literasiterapan atau lini media sosial Perpustakaan Nasional RI