Sonora.ID - Siapa di antara warga Indonesia yang tidak mengenal tahu? Tentu hampir tidak ada karena tahu menjadi bahan makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat.
Tahu merupakan protein nabati yang memiliki harga terjangkau dan bisa dimasak menjadi berbagai menu hidangan yang berbeda-beda.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan pada efek kesehatan jangka panjang dari transgenik, beberapa orang khawatir tentang efeknya pada lingkungan dan kesehatan manusia - terutama bagi mereka yang cenderung alergi
Melansir Health Site, mengonsumsi tahu terlalu banyak justru bisa mendatangkan petaka dan mengundang penyakit ke tubuh.
Baca Juga: Cocok Untuk Menu Sarapan Sehat, Resep Pancake dari Tahu dan Oatmeal
Masalah tiroid
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Thyroid telah menunjukkan bahwa isoflavon dari produk kedelai seperti tahu mempengaruhi fungsi tiroid dan dapat mengganggu penyerapan tiroid
Batu ginjal
Mereka kaya akan oksalat yang bertanggung jawab atas terjadinya batu ginjal. Setelah oksalat diserap dari makanan, ia akan diekskresikan ke dalam urin apa adanya, karena tidak dapat dimetabolisme.
Dalam urin, ia mengikat kalsium untuk membentuk garam kalsium oksalat yang tidak larut, yang mengendap membentuk batu ginjal, demikian kesimpulan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry.
Kanker payudara
Baca Juga: Dikira Perawatan Sampai Puluhan Juta, Padahal Cuma Modal Tahu Putih Bikin Wajah Kinclong Seketika
Meskipun ada penelitian yang mendukung fakta bahwa konsumsi kedelai dalam jumlah sedang untuk mencegah kanker payudara, asupan tinggi produk kedelai seperti tahu juga dapat meningkatkan risiko kanker, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition.
Isoflavon dalam kedelai mungkin sangat berbahaya untuk kanker payudara.