Medan, Sonora.ID - Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) telah mengalami pemulihan, hal ini ditandai dengan pertumbuhan PDRB Sumatera Utara yang sebesar 3,90% pada triwulan I 2022.
Secara umum, stabilitas sistem keuangan nasional posisi April 2022 sudah memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif.
Hal ini disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, Yusuf Ansori dalam sambutannya di media gathering di Parapat, Kamis (16/06/2022) sore.
Baca Juga: Tongam L Tobing : Ada Banyak Praktek Pinjol Ilegal yang Muncul di Tengah Masyarakat
“Hingga April 2022, total aset bank umum secara nasional dapat bertumbuh sebesar 10,79% secara yoy. Sementara untuk total penyaluran kredit dan penghimpunan DPK bertumbuh masing-masing 8,89% yoy dan 10,11% yoy, dengan rasio LDR sebesar 80,64%. Pertumbuhan tersebut disertai dengan profil risiko yang baik dengan rasio NPL gross 2,97%,” ungkapnya.
Sementara itu, di sesi acara Yusuf Ansori juga menuturkan, berdasarkan pemantauan per April 2022, kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Utara yang terdiri dari 110 entitas Perbankan, 84 entitas Pasar Modal dan 188 entitas IKNB masih dalam kondisi yang stabil dan perlahan kembali bertumbuh.
“Sektor perbankan Sumatera Utara yang terdiri dari 2 bank berkantor pusat, 55 bank berkantor cabang dan 53 BPR/BPRS pada April 2022 terpantau bergerak pulih dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding periode pra pandemi Covid-19, “ungkapnya.
Baca Juga: Kasus Investasi Bodong Masih Menjamur, OJK Riau Kembali Ingatkan Masyarakat Agar Waspada
“Total aset tercatat sebesar Rp324,33 Triliun dengan pertumbuhan double digit 12,39% yoy. DPK juga dapat bertumbuh double digit sebesar 12,45% yoy menjadi Rp304,18 Triliun. Sementara itu, penyaluran kredit/pembiayaan sudah kembali bertumbuh positif dan relatif tinggi sebesar 6,66%% yoy dengan total penyaluran Rp231,83 Triliun, “imbuhnya.
Yusuf menambahkan, Pertumbuhan ini didorong oleh sektor UMKM yang memiliki share 29,15% dari total kredit dengan pertumbuhan yang sangat baik sebesar 13,71% yoy.