Palembang, Sonora.ID – Yudi Setiawan, Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang kepada Sonora FM Palembang (15/06/2022) mengatakan bahwa kasus DBD ada peningkatan namun tidak terlalu significan. Total kasus tahun 2022 berjumlah 387 kasus.
“Sekarang masuk pancaroba, kecenderungan peningkatan kasus DBD. Tingkatkan kewaspadaan, lakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” ujarnya.
Ia menambahkan semakin padat penduduk maka semakin tinggi kasus DBDnya. Jarak terbang nyamuk 100 hingga 200 meter, pengaruh kepadatan penduduk cukup besar.
“Yang tinggi kasusnya IT2, IB1 berada ditengah. Semakin padat semakin tinggi kasus DBD. Dipinggiran seperti gandus, kertapati kepadatan penduduk rendah, kasus DBD juga rendah,” ujarnya.
DBD banyak diderita anak-anak usia 5 – 14 tahun, sehingga sekolah harus bersih bukan hanya rumah saja.
Guru bisa menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk di sekolah.
Petugas puskesmas menunjuk tim pemantau jentik di sekolah, mereka akan mamantau jentik nyamuk dan melaporkan ke kepala sekolah untuk bersama-sama melakukan PSN.
Virus Dengue menyebabkan demam, bintik kemerahan, bila demam hingga dua hari tidak turun segera ke rumah sakit untuk dilakukan diagnostic.
DBD tingkat lanjut adalah DSS (dengue syok sindrom) yang mana pasien datang sudah dalam keadaan koma terutama bayi dan balita.
“Fogging adalah tindakan terakhir. Yang terutama adalah PSN dilakukan seminggu sekali. Bila tidak ada jentik nyamuk, maka kita bebas DBD,” tutupnya.
Baca Juga: Paling Disukai Nyamuk, Ternyata Golongan Darah Ini Rentan Terkena DBD, Duh Ngeri!