Makassar, Sonora.ID - PT Industri Kapal Indonesia (IKI) (Persero) pada semester I tahun ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp262 Miliar rupiah. Capain tersebut didapat dari operasional PT IKI yang ada di Makassar maupun Bitung.
Direktur Utama PT IKI (Persero) Diana Rosa mengatakan, capaian itu baru 65 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Efek pandemi Covid-19 menjadi faktor utama lambatnya pencapaian target perseroan. Kendati demikian, pihaknya masih tetap optimistis dapat mengejar target di semester berikutnya.
"Harapan di semester dua ini memang ada fakta yang membuat kita bisa yakin bahwa kita bisa segera mencapai keterlambatan pencapaian target. Jadi kalo melihat total kuantiti kapal yang masuk ke Makassar maupun Bitung di awal semester 2, ini sudah bisa lebih dari target," ujar Diana Rosa ditemui Smartfm di ruang kerjanya, belum lama ini.
Diana menyebut, salah satu yang dapat mendongkrak pendapatan PT IKI saat ini adalah adanya tambahan order di luar dari target RKAP. Selain itu, pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan galangan kapal swasta di luar wilayah operasional PT IKI.
"Kami sudah MoU dengan Pelindo Jasa Maritim untuk melayani docking repair kapal-kapal Pelindo yang ada di seluruh Indonesia. Ini yang membuat kita optimis untuk mengejar keterlambatan pencapaian target," ucap Diana.
Tak hanya itu, tambah Diana, layanan serupa juga ditawarkan bagi Pertamina Trans Kontinental untuk wilayah Sulawesi. Meski belum berkontrak, rencananya PT IKI akan menjadi leading sector proyek tersebut.
"Bulan Juli banyak kapal yang posisisnya di luar Makassar dan Bitung. Tidak bisa dibawa ke Makassar ke bitung karena kapal kecil. Makanya kita kerjasama dengan galangan kecil di Kendari, Baubau, Raha, Gorontalo. Ini salah satu usaha, IKI bisa menaikkan kapasitas produksi," sebutnya.
Baca Juga: Tahun Depan, 10 Ribu Lulusan SMK Berpeluang untuk Bekerja di Jepang
Sementara dari sisi produksi, Diana menuturkan, tahun ini PT IKI akan menyelesaikan kapal penyeberangan roll on roll off (roro) berkapasitas 1500 gross ton (GT) milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Di luar itu, PT IKI mendapat peluang pembuatan kapal roro milik pengusaha lokal untuk trip Balikpapan - Parepare. Saat ini juga berproses adalah pembuatan kapal tongkang yang akan memperkuat tambang nikel di Morosi, Morowali.
Diana tak menampik, pihaknya masih dihadapkan pada kendala terbatasnya sumber daya manusia (SDM). Karena itu, untuk sementara waktu, pihaknya mendatangkan subkontraktor dari Jawa agar aktivitas perseroan tetap berjalan maksimal.
"Semakin bertambahnya kapal di PT IKI Makassar maupun Bitung itu kendalanya adalah SDM. Sembari kami membina adik-adik SMK yang bisa terserap, untuk sementara kami datangkan subkontraktor dari Jawa," pungkasnya.