Medan, Sonora.ID - Sumatera Utara kembali berpeluang mencetak laju inflasi tinggi dibulan Juni ini. Meskipun tidak dibarengi dengan liburan panjang, atau perayaan hari keagamaan besar. Bulan juni inflasi berpeluang lebih tinggi dibandingkan bulan Mei yang lalu.
Salah satu penyumbang inflasi besar yang akan mendorong kenaikan inflasi di SUMUT adalah kenaikan harga cabai.
Pengamat Ekonomi dan Ketua Tim Pemantau Bahan Pangan Sumut, Benjamin Gunawan menerangkan, Dimana rata-rata harga cabai merah di bulan juni ini naik 144% dibandingkan rata rata harga cabai merah dibulan Mei.
Meskipun belum tutup bulan juni, harga cabai merah di bulan juni sejauh ini rata rata 75 ribu per Kg, meskipun pada hari ini harga cabai di SUMUT berkisar 90 ribuan hingga 100 ribuan per Kg. Sementara dibulan Mei cabai merah rata rata harganya ada di level 31 ribu per Kg" terangnya.
Sementara itu, harga cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan sekitar 62%. Disusul bawang merah sekitar 40%. Dan telur ayam dikisaran kenaikan 4%.
Selain beberapa komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan tersebut, sejumlah komoditas lainnya membukukan penurunan harga. Diantaranya adalah daging ayam, minyak goreng dan bawang putih.
"Tetapi itu hanya sejumlah kebutuhan pokok saja. Belum memperhitungkan beberapa komoditas lainnya yang megalami kenaikan. Diantaranya sayur sayuran seperti cabai hijau, tomat, bayam, kangkung, dan sejumlah komoditas hortikultura lainnya, ditambah dengan kenaikan harga tiket pesawat. Tidak berhenti disitu sejumlah potensi kenaikan juga berpeluang terjadi pada produk olahan pangan dari gandum, beras atau jagung yang juga berpotensi naik,"ungkap Benjamin.
Ia menambahkan, Beberapa diantara produk turunan tersebut ada tepung, biscuit, roti, kue, lontong sayur dan beberapa jenis produk pangan olahan lainnya.
Komoditas diluar bahan pangan yang berpeluang menyumbang deflasi atau harganya turun adalah emas perhiasan. Jadi ada begitu banyak harga kebutuhan hidup yang naik harganya selama bulan juni ini.
"Sejauh ini, saya menghitung bahwa SUMUT berpeluang untuk mengalami inflasi di atas 0.8% pada bulan juni ini. Dan sejauh ini ada beberapa komoditas bahan pangan olahan yang harganya tidak rutin saya jadikan sampel. Yang memungkinkan terjadinya deviasi yang cukup besar dari hasil perhitungan inflasi nantinya,"katanya.
Benjamin memprediksi, SUMUT di bulan juni ini akan mencetak laju tekanan inflasi selama tahun berjalan (januari 2002 – Juni) diatas angka 3.5%.
Angka tersebut jelas sudah di ambang batas atas target inflasi yang ditetapkan BI 3% plus 1% atau 4%. Padahal ini masih bulan juni, besar kemungkinan akan jebol diatas 4% hingga tutup tahun.
Sementara potensi penyesuaian (naik) harga BBM kedepan masih berpeluang terjadi,"ungkap Benjamin.
Ia menerangkan, Sulit untuk berharap bahwa di sisa 6 bulan mendatang akan ada deflasi besar atau rutin yang mampu mengurangi tingginya inflasi.
Dengan bersandar pada kondisi sekarang dan melihat kedepan, deflasi yang diharapkan mampu menekan inflasi di bawah level inflasi tahun berjalan sebagai sesuatu yang mustahil sejauh ini,"tutupnya.
Sumber : Pengamat Ekonomi dan Ketua Tim Pemantau Bahan Pangan Sumut