Find Us On Social Media :
Ujicoba IoT terhadap domba oleh petugas dari Rumah Amal Salman Bandung (Dok. Rumah Amal Salman)

Aplikasi Internet of Things Buatan Alumni Fisika ITB, Dapat Pantau Bobot dan Suhu Hewan Kurban Secara Realtime

Indra Gunawan - Kamis, 30 Juni 2022 | 13:05 WIB
 
 
Bandung, Sonor.ID - Sebagai bentuk pencegahan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban, Rumah Amal Salman Bandung bekerja sama dengan Alumni Teknik Fisika ITB tahun 1977, melakukan uji coba aplikasi Internet of Things (IoT).
 
"Aplikasi IoT ini hadir untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan kurban baik domba atau sapi, dengan mengukur bobot serta suhu hewan secara real time," ucap Parsaulian Ishaya Siregar selaku Alumni ITB Teknik Fisika, di Bandung, Kamis (30/6/2022).
 
"Ini momen menjelang pelaksanaan kurban 1443 H, kita semua diuji dengan wabah yang menyerang hewan ternak, yakni penyakit mulut dan kuku. Meski tidak menular kepada manusia akan tetapi kita tetap perlu melakukan quality control pada hewan kurban agar memenuhi nilai syariah dan tentunya rasa aman dalam beribadah," kata Parsaulian.
 
IoT ini, lanjut Parsaulian, merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ITB di tahun 2022 dalam mekanisme yang dapat mempermudah untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan dengan mengukur bobot serta suhu hewan secara real time.
 
"IoT akan memonitor jika domba kurban suhu tubuhnya tinggi (demam) dan jika bobot tubuhnya banyak menurun. IoT juga sebagai ikhtiar pelayanan Rumah Amal Salman agar pelaksanaan kurban bisa memenuhi syariah dan tentunya aman bagi setiap pengurban" tuturnya.
 
Diketahui, untuk uji coba sudah dilakukan pada hari Kamis dan Jumat, 23 - 24 Juni 2022 di Kandang Sapi Farm, Cikadut Kabupaten Bandung.
 
Baca Juga: Apindo Jabar Perkuat Sinergi Dan Kolaborasi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung
 
Parsaulian menambahkan, selama kegiatan, tim uji coba terlebih dahulu mengawasi alat dan tempat yang akan digunakan. 
 
Sementara itu, Project Officer IoT Qurban Terpadu Dianturi mengatakan, bahwa pihaknya tidak menyangka jika aktivitas ini disambut luar biasa oleh para peternak, dan rencananya IoT kurban terpadu akan digunakan untuk memantau pergerakan hewan qurban agar lebih akurat dalam memonitoring hewan ternak.
 
"Di masa PMK ini perlu adanya QC secara cepat dan alat ini bisa mengukur bobot dan suhu hewan secara cepat dan akurat. Sehingga kondisi hewan bisa disajikan secara cepat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada para pengurban," ucap Dianturi.
 
"Saat uji coba suhu rata-rata hewan harus 36 - 38°C untuk bisa dikategorikan aman," imbuhnya. 
 
Selain itu, kata Dianturi, pemantauan temperatur dan bobot dilakukan secara berkala atau bertahap. Hewan dipantau mulai dari lokasi peternak, saat penerimaan di lokasi penyembelihan, hingga saat akan disembelih. 
 
Pelaksanaan projek ini juga berkolaborasi dengan Politeknik Manufaktur Bandung dan PT. TBN sehingga bisa semakin banyak orang-orang atau lembaga yang dapat terlibat dalam kebaikan.
 
Baca Juga: Kota Bandung Belum Mendapat Vaksin Khusus Hewan dengan PMK