Find Us On Social Media :
Menparekraft Sandiaga Uno bertemu jaringan wisata di Yogyakarta, Sabtu (2/7/22) (Kemenparekraft)

Menparekraf Temui Jaringan Wisata Muhammadiyah di Yogyakarta Bahas Peluang Kerja Sama Parekraf

Jumar Sudiyana - Minggu, 3 Juli 2022 | 04:12 WIB

Yogyakarta, Sonora.Id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menemui perwakilan Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) di Muhammadiyah Central Board, Yogyakarta, Jumat (1/6/2022).

Kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno untuk menjajaki peluang kerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan, sehingga geliat sektor parekraf bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat.

Potensi kerja sama tersebut meliputi pengembangan wisata halal atau _muslim friendly_, pengembangan pendidikan pariwisata dan wisata kesehatan, kesempatan bagi JWM dalam berbagai pameran pariwisata dan _sales mission_ baik di dalam negeri maupun di luar negeri, hingga pengembangan sektor ekonomi kreatif.

Menparekraf Sandiaga mengatakan pembahasan kerja sama ini adalah bagian dari upaya bersama untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2022 dan 4,4 juta di tahun 2024. Karena ada 34 juta masyarakat Indonesia yang membutuhkan uluran tangan pemerintah.

"Kerja sama kita harapkan bisa difinalkan oleh JWN dan tim teknis di Kemenparekraf. Kita harapkan bisa langsung diwujudkan dengan konkrit, nyata dalam bentuk investasi maupun kegiatan yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat," ujar Menparekraf.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir menambahkan wisata halal ini tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja, melainkan seluruh masyarakat dari berbagai kalangan juga bisa mengkonsumsi produk wisata halal.

"Kami Muhammadiyah dengan program wisata halal itu memang ingin menjadikan program ekonomi itu betul-betul membumi. Dimana wisata halal itu bukan hanya menyangkut umat Islam saja tapi menjadi kegiatan wisata dan ekonomi yang menyangkut hajat hidup umum. Supaya tidak ada pandangan bahwa wisata halal itu hanya untuk orang Islam," ujarnya.