Sonora.ID - Menjadi selebriti kelas dunia memang tak seindah yang kita kira. Di tengah popularitasnya, seorang selebriti menjalani hidup serba tak bebas, jauh dari keheningan dan ketenangan untuk diri mereka sendiri.
Sorotan kamera, jadwal wawancara, gosip, pers rilis, ialah beberapa kegiatan yang membuat kehidupan mereka menjadi konsumsi publik.
Tak ayal, bagi mereka yang memang menggemari popularitas, perhatian banyak orang mereka manfaatkan sedemikian rupa untuk makin menegaskan posisi: gaya hidup yang glamor, kegiatan sehari-hari yang dibentengi oleh bodyguard pribadi, rasa alergi bertemu fans, dan lain sebagainya.
Namun, di tengah kehidupan yang demikian itu, selalu ada yang memilih jalan lain. Sebuah jalan yang tak dilewati oleh selebriti lain atas alasan tertentu.
Mungkin alasan itu adalah kalimat seperti "aku berhak mendapatkan semua ini atas perjuanganku" yang bercokol di kepala mereka, ataupun yang lain.
Tapi, yang jelas, sorotan dan popularitas memanglah jalan besar di mana kebanyakan selebriti berjubel di sana.
Kalau mereka memang telah susah payah mengejar posisi yang mereka tempati sekarang, wajar bila kehidupan glamor ala selebriti menjadi sasaran di mana busur panah mereka bakal menuju.
Adapun salah satu selebriti yang mengarahkan busurnya ke sasaran lain adalah Taylor Swift, artis dan penyanyi kenamaan Amerika Serikat.
Kita mengenal Taylor Swift sebagai penyanyi dan penulis lagu kenamaan AS yang namanya mungkin ibarat telah dikenal oleh setengah seluruh penduduk bumi saat ini.