Semarang, Sonora.ID - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., menyebutkan Unnes pantas bersyukur karena seiring Program Kampus Merdeka bisa ada dosen praktisi setingkat menteri.
Hal ini disampaikan Rektor Unnes dalam acara temu dan silaturahmi para dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, Senin (4/7).
"Kita bersyukur Unnes satu-satunya barangkali Perguruan Tinggi yang mengimplementasikan kampus merdeka dengan program yang spesial yaitu Praktisi Mengajar yang menghadirkan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia," kata Rektor Fathur saat memberikan sambutan, di Auditorium Dekanat Unnes.
Tidak hanya sekedar tataran menteri sebagai tolok ukur, lebih jauh sebab keberhasilan membangun olahraga tanah air, meletakkan dasar-dasar pembinaan yang hasilnya mulai kelihatan di tingkat internasional.
"Pak Menteri ini telah berhasil membawa Desain Besar Olahraga Nasional ini menjadi desain yang implementatif yang mendapat respon positif dari berbagai kalangan bukan saja atlet tetapi juga PT," ucapnya.
Baca Juga: Breaking News! Kemensos Resmi Cabut Izin ACT: Benar Ada Penyelewengan?
"Jadi prestasi bisa bersaing dengan negara-negara lain, jadi di tangan beliau itu olahraga nasional meningkat ditengah kesulitan kita ditengah pandemi tetapi tetap menggeliat," tambahnya.
Kebersamaan Menpora Amali menjadi dosen di FIK Unnes juga dipandang memicu fakultas lain bahkan PT lain berburu dosen-dosen praktisi yang berkelas.
"Dekan lain boleh iri ya, bahkan PT lain, karena bisa menghadirkan beliau, yang lain sekarang ingin juga menghadirkan praktisi setingkat menteri," ungkapnya.
Mengutip dari laman www.unnes.ac.id, kampus yang terletak di Sekarang, Kecamatan Gn. Pati Semarang ini memiliki visi menjadi Universitas Berwawasan Konservasi dan Bereputasi Internasional.
Berwawasan konservasi bermakna cara pandang dan sikap perilaku yang berorientasi pada prinsip konservasi (pengawetan, pemeliharaan, penjagaan, pelestarian, dan pengembangan) sumber daya alam dan nilai-nilai sosial budaya. Prinsip tersebut menjadi landasan dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sebagai lembaga pendidikan, UNNES bertekad mengembangkan diri menjadi rumah ilmu pengembang peradaban unggul.
Dengan tekad itu, UNNES menjaga jati dirinya sebagai lembaga ilmu pengetahuan yang bertugas mengembangkan potensi sumber daya manusia Indonesia untuk membangun keunggulan bangsa dan manfaat bagi manusia dan kemanusiaan.