Sonora.ID - Ungkapan rasa syukur bisa dilakukan dengan berbagai cara. Demikian pula yang dilakukan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Merayakan hari kelahirannya yang ke-56 tahun hari ini, Hasto menebar 100 ribu bibit ikan di Waduk Jatiluhur.
Ia pun langsung berangkat dari kediamannnya di Bekasi dan tiba di Waduk Jatiluhur pukul 08.45 WIB. Hasto disambut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Dr. TB. Haeru Rahayu, dan Dirut Perum Jasa Tirta II Imam Santosa serta sejumlah pengelola Waduk Jatiluhur. Hasto ikut ditemani Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
Ada pun benih ikan ini bantuan dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
“Ini wujud doa dan syukur saya atas berkah kehidupan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga ikan-ikan ini menebar dan hidup di waduk ini dan bisa menghidupi lingkungan ini,” tambah Hasto.
Selain menebar bibit ikan, Hasto pun menyempatkan diri meninjau historical wall dan prasasti terkait Waduk Jatiluhur yang merupakan waduk terluas di kawasan Asia Tenggara.Luas wilayah waduk ini mencapai 8.300 hektare, serta mencakup wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, dan Bandung.
"Saya pamit ke Ibu Megawati untuk agenda ini. Beliau selalu menegaskan pentingnya merawat lingkungan dan kehidupan. Sebab itu PDI Perjuangan memiliki program Merawat Pertiwi," jelas Hasto.
Hasto sempat menanyakan enceng gondok yang terlihat di waduk.
"Enceng gondok saat pandemi tidak terkontrol tapi sekarang sudah lebih baik dikelola," kata Dirut Imam Santosa.
Dirjen KKP mengatakan dalam penebaran benih ikan ini memerhatikan ekosistem.
"100 ribu benih ikan ikan Tawes dan Nilem karena tidak bisa menebar sembarang, yang tidak invasif," jelas Dirjen Perikanan Budidaya KKP Dr. TB. Haeru Rahayu.
Saat meninjau prasasti, Hasto terpukau dengan kata-kata yang masih menggunakan ejaan lama dituliskan pada prasasti tersebut.
"Bendungan Jatiluhur tidak boleh hanja digunakan selama satu atau dua tahun. Itu harus digunakan selama ratusan tahun.
Untuk meningkatkan produksi pertanian, masjarakat membutuhkan air. Air penting untuk listrik djuga.
Ir. Soekarno
Presiden Pertama Indonesia"
"Saya berharap waduk ini benar-benar dikelola dengan baik dan memberi manfaat untuk masyakarat sekitar. Betapa sedihnya lbu Megawati ketika menjadi anggota DPR RI Komisi IV, saat kawasan Bekasi, Karawang dan sekitarnya terjadi alih fungsi lahan pertanian. Bayangkan seandainya daerah tersebut masih menjadi area persawahan. Ini menjadi pelajaran ke depan tentang pentingnya tata ruang," kata Hasto.