Sonora.ID - Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan masuk ke Indonesia pada 6 Juni 2022.
Sehubungan dengan hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan kalau kasus Covid-19 di Tanah Air didominasi oleh subvarin Omicron BA.5.
Berdasarkan keterangan dari Mohammad Syahril, dari keseluruhan pasien yang terinfeksi virus COVID-19 ada 87 persen di antaranya terpapar oleh subvarian BA.5.
"Sebagai informasi sudah 87 persen subvarian BA.5, itu sudah mendominasi Covid-19 ini. Jadi (trennya) sudah bergeser ke subvarian BA.5," kata Syahril dalam konferensi pers virtual, dikutip dari Antara News, Senin (4/7/2022), dikutip Gridhealth.id.
Kendati begitu, Syahril menyebutkan bahwa gejala yang ditimbulkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, tidak lebih berat daripada varian Omicron asli maupun Delta.
Gejala Omicron subvarian BA.4 dan BA.5
Belum lama ini, melalui media briefing yang diadakan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) disebutkan tentang gejala kedua subvarian tersebut.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PPDI) dr Erlina Burhan, SpP(K) pada Selasa (21/6/2022) lalu menyebutkan gejala subvarian BA.4 dan BA.5 yang paling sering dialami pasien Indonesia.