Find Us On Social Media :
Peresmian Perpustakaan Daerah Jambi (Istimewa)

Bupati Jambi Minta Petani Sawit Tingkatkan Literasi

Jumar Sudiyana - Kamis, 7 Juli 2022 | 21:14 WIB

Jambi,Sonora.Id - Wilayah Sumatera dikenal sebagai penghasil kelapa sawit dunia. Potensi ini harusnya mampu memaksimalkan kesejahteraan masyarakat. Nyatanya tidak demikian. Faktor literasi agar produktivitas kelapa sawit kembali meningkat.

Hal tersebut disampaikan Bupati Batang Hari, Muhammad Fadhil Arief ketika membuka talk show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), Kamis, (7/7/2022).

Produksi sawit di Batang Hari saat ini hanya tujuh kuintal per hektar tiap bulannya. Jauh dari kondisi ideal. Bupati Arief meyakini, jika masyarakat memiliki bekal pengetahuan dan informasi yang baik, petani sawit di Batang Hari sanggup menghasilkan tiga ton per hektar per bulan.

“Masyarakat Batang Hari 82% berprofesi sebagai petani sawit. Namun, justru perusahaan besar yang menikmati hasil dari sawit,” ungkap Bupati.

Oleh karena itu, Bupati Fadhil berpesan agar para petani sawit di Batang Hari meningkatkan pengetahuannya. Masyarakat harus sadar dan paham bahwa siapa pun akan tertinggal jika cepat beradaptasi. Itulah pentingnya memiliki kemampuan pengetahuan yang diperoleh dengan membaca.

“Di sinilah letak masalahnya. Pengetahuan petani wasit kita tidak cukup komprehensif. Kurang tahu bagaimana cara memilih bibit yang baik, cara menanam yang baik, membersihkan lahan yang baik, dan bagaimana membuat pupuk lebih efektif dan efisien,” terang Bupati.

Kehadiran perpustakaan yang baru saja diresmikan bersama Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi, diharapkan dapat menjadi tempat yang menarik masyarakat. Sarat dengan ragam kegiatan yang kekinian. Secara khusus, Bupati meminta pegawai pemerintah untuk aktif menjadi contoh agar masyarakat mau datang ke perpustakaan.

Perpustakaan sendiri menurut Deni Kurniadi mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi kegiatan seluruh warga negara Indonesia. Posisi perpustakaan amat strategis dalam mewujudkan masyarakat pembelajar.

“Saat ini perpustakaan didorong untuk memberikan manfaat lebih bagi masyarakat lewat program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dengan tagline literasi untuk kesejahteraan, program ini sudah menyasar di 34 provinsi, lebih dari 300 kabupaten/kota dan 3.000 desa di Indonesia,” ujar Deputi.

Deni pun menegaskan, melalui kemampuan literasi yang baik akan berdampak pada kekuatan fondasi dalam membentuk cognitive skill, kepekaan sosial, serta produktivitas masyarakat. Literasi dibutuhkan agar Indonesia tidak lagi menjadi market dari negara-negara maju.