Sonora.ID - Tak bisa dipungkiri bahwa ada ajaran-ajaran dari orang tua yang masih terus diajarkan kepada anak-anaknya, padahal mungkin ajaran tersebut sudah tidak lagi relevan dengan kondisi zaman yang berubah.
Salah satu ajaran dan anggapan yang ditanamkan dari orang zaman dulu adalah ‘banyak anak banyak rezeki’.
Anggapan tersebut membuat beberapa pihak memberikan dorongan kepada anaknya untuk bisa memiliki banyak anak agar banyak rezeki juga yang masuk pada keluarga anaknya tersebut.
Tak heran jika hingga saat ini masih ada anak muda yang ingin memiliki banyak anak, karena memang sudah ditanamkan anggapan tersebut sejak dirinya masih kecil.
Padahal, kondisi Indonesia bisa dikatakan ‘sudah penuh’ bahkan pihak pemerintahan terus mengampanyekan untuk melakukan KB atau Keluarga Berencana milik BKKBN, gerakan ini memiliki segudang manfaat.
Ikut angkat bicara soal kehamilan dan kelahiran, Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Keluarga Nasional 2022 yang digelar di Kota Medan menyampaikan imbauan kepada para keluarga untuk tidak lahiran setiap tahun.
Hal ini berkaitan dengan kemungkinan stunting dan asupan gizi sang anak.
“Tapi jaraknya diatur, lebih dari tiga tahun. Jangan setiap tahun punya anak, lebih dari tiga tahun diatur. Sehingga ibu sudah pulih, gizinya baik, boleh punya anak lagi. Dan paling penting menyiapkan pendidikannya agar menjadi SDM generasi penerus yang berkualitas,” ungkap Jokowi memaparkan.
Gizi pada saat di kandungan memang menjadi bekal yang luar biasa bagi perkembangan anak.