Find Us On Social Media :
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi Ingatkan Pentingnya Atur Jarak Kelahiran Anak agar Gizinya Baik

Fernando Oktareza - Jumat, 8 Juli 2022 | 16:05 WIB
Sonora.ID – Sebagai upaya menciptakan kesejahteraan keluarga dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar mengatur jarak kelahiran anak dengan proporsional.

Dilansir dari Kompas.com, hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Keluarga Nasional 2022 yang digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022).

Presiden mengingatkan, para ibu sebaiknya tidak melahirkan anak setiap tahun. Jokowi menyebutkan, masyarakat boleh memiliki lebih dari satu anak.

"Tapi jaraknya diatur, lebih dari tiga tahun. Jangan setiap tahun punya anak, lebih dari tiga tahun diatur," ujar Jokowi sebagaimana dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Larang Ibu-ibu Lahiran Tiap Tahun, Jokowi: Ini Selalu Saya Ingatkan

"Sehingga ibu sudah pulih, gizinya baik, boleh punya anak lagi. Dan paling penting menyiapkan pendidikannya agar menjadi SDM generasi penerus yang berkualitas," lanjutnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu menjelaskan, anak-anak merupakan penentu masa depan negara.

Sehingga jika anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas dapat semakin mudah bersaing dengan generasi penerus dari negara lain.

"Tapi kalau anak kita stunting, gizinya enggak baik, nutrisinya enggak tercukupi, ah, sudah nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain akan sangat kesulitan," tutur Jokowi.

Baca Juga: 3 Fakta di Balik Melemahnya Rupiah hingga Tembus di Angka Rp15.000 per USD

"Ini yang selalu saya ingatkan. Oleh sebab itu, yang namanya stunting harus betul-betul kita kerja keras menurunkan prosentasenya," tegasnya.

Dia pun mengungkapkan, pada 2014 lalu persentase angka stunting di Tanah Air sebesar 37 persen.

Pada 2021, angka stunting turun menjadi 24,4 persen.

"Penurunannya sangat drastis tapi target kita di 2024 harus mencapai 14 persen," tutup Jokowi.