Makassar, Sonora.ID - Legislator DPRD, Al Hidayat Samsu mendukung konsep Metaverse yang bakal diterapkan di pemerintahan.
Ide itu dianggap sudah tepat untuk persiapan dan menjawab kemajuan teknologi di masa yang akan datang.
"Kami dukung ide yang digagas Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Ini kota kan mau beradaptasi secara internasional, jadi saya optimis dan mendukung 100 persen," ujarnya, Senin (11/7/2022).
Seperti disampaikan saat mengisi Talkshow Smart FM bertajuk bersama parlemen. Siaran bertempat di sekretariat dewan, Jl AP Petterani Makassar.
Dia menganggap, metaverse berawal dari permainan yang terus dikembangkan. Hadir sebagai alat komunikasi di dunia digital.
Baca Juga: DP2 Makassar Temukan 415 Hewan Tak Layak Kurban
"Prespektif metaverse kita kan sama, bagaimana komunikasi melalui teknologi itu lewat avatar itu berawal dari game seperti GTA," jelasnya.
Samsu menyebut, saat ini muncul berbagai peluang sekaligus tantangan besar jika metaverse sudah melingkupi sistem pendidikan dan sekolah.
Dilihat dari peluang, pendidikan di era metaverse akan menghadirkan pengalaman yang berbeda. Selain itu, menjadi jawaban jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Kita harapkan bisa diimplementasikan, di dunia pendidikan itu metaverse dibutuhkan karena Indonesia negara rawan bencana di dunia baik banjir kekeringan dan lain,"
"Jadi kalau terjadi bencana anak sekolah bisa berinteraksi dengan guru lewar metaverse tapi SDM dan Infrastruktur yang perlu dipersiapkan," sambungnya.
Dia memandang, SDM dan infrastruktur sudah harus memadai sebelum Metaverse diterapkan.
"Walaupun ada kekurangan, ini kan sudah memikirkan masa depan inikan tidak terduga saya kira sangat baik ada dalam salah satu bahwa teknologi ini. Pelayanan pendidikan dan lainnya, tapi kan infrastukturnya memang belum tapi kan ada niat," katanya.
Diketahui, Al Hidayat Samsu merupakan legislator termuda di Kota Makassar. Saat dilantik tahun 2019 lalu, usianya baru 23 tahun.
Dia bercerita besar di Makassar dari SD sampai SMA. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Makassar (UNM) jurusan Penjaskes.
Baca Juga: Makassar-Aborigin Rayakan 300 Tahun Persahabatan di Australia
"Saya pernah ke Inggris pra master dan kembali ke Makassar dan terpilih jadi anggota DPRD. Kalau karir politik saya pernah memimpin yayasan, ibu seorang PNS di Pemkot dan bapak Guru," jelasnya.
Dalam pandangannya, politik merupakan kemampuan dan merealisasikan apa yang diinginkan masyarakat.
"Jadi latar belakang dorongan teman dan keluarga dan kedua permasalahan di Makassar kemudian mengantarkan kami jadi anggota dewan," ucapnya.
Samsu menambahkan, hanya mental yang perlu dipersiapkan menjadi anggota parlemen. Umur bukan jadi soal, karena setelah terpilih memiliki tiga fungsi yaitu kebijakan politik anggaran, pengawasan dan legislasi.
"Saya pernah mengajar di SMA Negeri 11 Makassar bagi kami guru pekerjaan yang mulia, disitulah saya tersentuh jadi anggota dewan," katanya.