Find Us On Social Media :
Dokter Reisa Broto Asmoro. ()

Pemerintah Imbau Masyarakat Waspada Potensi Kenaikan Subvarian Covid-19

Stefani Windi Ataladjar - Jumat, 15 Juli 2022 | 12:50 WIB

Sonora.ID - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr.Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan mengantisipasi diri kemungkinan makin naiknya jumlah kasus penularan covid-19 subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia pada bulan Juli ini.

Reisa mengajak masyarakat untuk selalu taat protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman.

“Seperti yang diprediksi sebelumnya mutasi subvarian baru virus SARS Cov-2 yakni BA.4 dan BA.5 dapat meningkatkan jumlah kasus penderita covid-19, dan kenaikan kasus di Indonesia sudah terjadi selama beberapa pekan belakangan,” tutur Reisa dalam Keterangan Pers secara virtual, Jumat (15/07/2022).

Reisa menjelaskan, berdasarkan data per 14 Juli 2022 terdapat penambahan 3.584 kasus konfirmasi positif, kemudian 2.872 orang telah dinyatakan sembuh, dan 9 orang meninggal dunia.

“Hal ini menyebabkan kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi covid-19 sebanyak 24.490 kasus,” ucapnya.

Baca Juga: Mulai 14 Juli 2022,Booster Menjadi Syarat Terbang di Bandara SMB II

Reisa menjelaskan, pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) telah dilakukan dan hasilnya tercatat per 12 Juli 2022 diketahui Lineage subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 berdasarkan provinsi, DKI Jakarta BA.4 146 kasus dan BA.5 1.829 kasus, Jawa Timur BA.4 17 kasus dan BA.5 166 kasus, Bali BA.4 17 kasus dan BA.5 77 kasus, Jawa Barat BA.4 3 kasus dan BA.5 57 kasus, Banten BA.4 1 kasus dan BA.5 15 kasus.

Kemudian penyebaran hanya varian BA.5, Jawa Tengah BA.5 20 kasus, Kalimantan Selatan BA.5 5 kasus, Sulawesi Selatan BA.5 2 kasus, dan Sumatera Selatan BA.5 1 kasus.

“Subvarian baru yang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia sejauh ini menyebabkan gejala yang cukup ringan, kebutuhan perawatan di rumah sakit lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, untuk keterisian rumah sakit covid-19 atau Bed Occupation Rate (BOR) sebesar 3,22 persen per 13 Juli 2022.

Baca Juga: Mulai 17 Juli 2022, KAI Hadirkan Layanan Vaksinasi Covid-19 Gratis di Stasiun-Stasiun untuk Pelanggan

Meski masih terbilang cukup rendah, Reisa mengatakan, kenaikan sudah terjadi sejak bulan lalu, dimana BOR tercatat 2,03 persen pada tanggal 23 Juni 2022 lalu.

“Maka dapat disimpulkan per 13 Juli 2022 angka keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan covid-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama satu pekan terakhir. Dengan demikian kita sebaiknya tetap waspada dan berkaca dari fakta yang terjadi di Indonesia selama pandemi, dimana secara historis kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dua hingga empat minggu pasca di identifikasikannya varian baru yang muncul,” tuturnya.