Medan, Sonora.ID - Pada kesempatan Casual Talk “Scaling Up Green Finance in Indonesia" yang merupakan side event hari kelima rangkaian G20 Finance Track (15/7).
Mobilisasi pembiayaan hijau juga diperlukan untuk mendukung ekonomi berkelanjutan, khususnya untuk memitigasi perubahan iklim yang menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi perkonomian.
Sinergi antar otoritas sektor keuangan dan para pelaku dunia usaha diharapkan akan menjadi tulang punggung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Diskusi casual talk menghadirkan Kepala Staf Presiden dan Ketua Perkumpulan Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, Wakil Ketua Umum KADIN dan Board Member of WWF Indonesia, Shinta W. Kamdani, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Yati Kurniati, Deputi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti, Direktur Utama Bank Mandiri sekaligus perwakilan Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), Darmawan Junaidi, dan Radju Munusamy, Kepala Komite Kerjasama Multilateral KADIN.
Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menyampaikan Indonesia memiliki potensi ekonomi hijau yang luar biasa dan sejatinya kita semua bisa mengoptimalkan potensi tersebut.
Baca Juga: BI Jabar Gelar HLM TPID untuk Cegah Stagflasi
“Dengan karunia yang begitu besar di sektor green economy ini, maka tugas selanjutnya ada pada kita yang bergerak di sektor riil, sektor keuangan maupun regulator untuk secara bersama-sama berkontribusi dalam menghadirkan sebuah ekosistem ekonomi dan keuangan yang berkelanjutan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim".
Lebih lanjut menurutnya, terdapat tiga kunci strategis dalam rangka scalling up ekonomi dan keuangan hijau.
Pertama, pentingnya merumuskan kebijakan agar tercipta transisi yang orderly, just and affordable. Upaya transisi ini perlu dipersiapkan dengan baik agar tidak menjadi disrupsi berlebihan bagi perekonomian.
Kedua, perlunya komitmen lembaga keuangan untuk mendukung pembiayaan hijau atau green financing.
Ketiga, pentingnya inovasi kebijakan hijau dan sinergi antar otoritas untuk meningkatkan pembiayaan hijau. Inovasi dan sinergi kebijakan ini guna memberikan insentif dalam rangka memperluas green financing, baik dari sisi perbankan maupun pengembangan pasar keuangan hijau.
Baca Juga: Kebijakan Berbasis Keilmuan, BI Jatim Jadikan EJAVEC Sebagai Penguatan Ekonomi Normal Baru
Juda berharap Ke depannya, sinergi kebijakan hijau antar otoritas keuangan akan ditingkatkan dan diarahkan untuk meningkatkan pembiayaan hijau.
Melalui sinergi kebijakan tersebut, minat investor untuk bertransisi serta keinginan masyarakat untuk menggunakan produk berwawasan lingkungan diharapkan meningkat sehingga dapat mengakselerasi keseimbangan antara ekosistem lingkungan dan pertumbuhan ekonomi," tutup Juda.